TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI - Para nelayan asal Pulau Raas, Sumenep yang ada di Banyuwangi terus memantau proses pencarian kapal Jabal Nur yang hilang di perairan Selat Bali.
Mereka mencari informasi dengan terus menghubungi kerabat mereka di Pulau Raas.
"Pulsa saya sampai habis untuk telepon. Bisanya ya telepon, disini saya masih kerja," kata Tolak, seorang nelayan Pulau Raas yang ditemui Surya(Tribunnews.com Network), Selasa (7/10/2014).
Tolak (40), yang merupakan paman dari Ahmad, calon mempelai pria yang ikut dalam kapal Jabal Nur bercerita, dia dan kawan-kawannya mendapatkan info hilangnya kapal Jabal Nur pada Senin (6/10/2014) sore.
Dia mendapat telepon dari kerabatnya yang ada di Pulau Raas mengenai hilangnya kapal Jabal Nur.
"Normalnya, kalau berangkat pagi sampai Bali ya sore hari, jam lima sore. Tapi karena belum sampai-sampai saya dikabari saudara yang ada Raas," ucapnya.
Tolak dan beberapa nelayan lain tidak berani menduga-duga mengenai apa yang terjadi dengan kapal Jabal Nur yang merupakan kapal penumpang.
"Tiga hari ini ombak memang sedang tinggi, begitu juga kemarin. Kami sendiri tidak berani melaut, tapi kenapa nahkoda tetap berangkat ya tidak tahu, apa mungkin karena sudah ada jadwal pernikahan jadi akhirnya berangkat," imbuh Ashari, yang juga nelayan pulau Raas.
Tolak sendiri sebenarnya malas untuk berangkat melaut, yang rencananya dilakukan nanti malam. Dirinya masih resah dan menunggu kabar dan kondisi para penumpang kapal Jabal Nur.
"Tapi gimana lagi, harus kerja tangkap gurita karena ini sedang musimnya," kata Tolak dengan raut muka sedih.
Sambil menunggu kabar bagus dari tim SAR dan kerabat, para nelayan asal Pula Raas yang berjumlah 18 orang ini hanya bisa berharap agar seluruh penumpang selamat.
Para nelayan ini juga melakukan doa bersama dengan bersama-sama membaca surat al fatiha demi keselamatan para penumpang Jabal Nur.
Diberitakan sebelumnya, kapal layar motor Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin hilang di perairan selat Madura, pada Senin (6/10/2014).
Informasi dari Badan SAR Nasional Bali, posisi terakhir perahu ada di sebelah utara Gunung Olang-Aling Situbondo, atau di area Selat Madura.