TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Sebanyak 4.000 orang warga Kelurahan Penaggungan siap ikut demonstrasi pada Senin (13/10/2014) nanti.
Demonstrasi ini dipastikan akan menutup Jalan Panjaitan.
Juru bicara warga Kelurahan Penaggungan, Feri Al-Kahfi mengungkapkan sebenarnya demonstrasi nanti tidak menutup akses Jalan Panjaitan.
Banyaknya warga yang terlibat dalam demonstrasi ini otomatis akan menganggu arus lalu lintas di Jalan Panjaitan.
Menurutnya, titik kumpul warga dipusatkan mulai perempatan Jalan Sukarno-Hatta sampai pertigaan Jalan Bogor.
Bila kepolisia mengalihkan arus lalu lintas melalui Universitas Brawijaya (UB), dia menjamin warga tidak akan menganggunya.
“Ini aksi damai. Kami hanya berorasi di sepanjang Jalan Panjaitan,” kata Feri kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Sabtu (11/10/2014).
Demonstrasi akan digelar mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Durasi demonstrasi ini sudah sesuai kesepakatan warga.
Menurutnya, warga sengaja tidak memulai demonstrasi mulai pukul 06.00 WIB atau pukul 07.00 WIB.
Warga tidak ingin demonstrasi tersebut menganggung pegawai, siswa, atau guru yang berangkat beraktivitas.
Menurutnya, demonstrasi ini sebagai bentuk protes warga atas sikap Pemkot Malang yang bersikukuh mempertahankan satu arah selama 24 jam.
Sebelumnya warga sudah mengirim surat keberatan kepada Pemkot dan DPRD Kota Malang.
Tapi DPRD dan Pemkot kompak tidak menanggapi surat tersebut.
Perlu diketahui, ada tiga trayek mikrolet yang melintas di Jalan Panjaitan, yaitu ADL, LDG, dan ASD.
Menurutnya, warga sudah mengirim surat pemberitahuan kepada paguyuban mikrolet tersebut.
Dia berharap demonstrasi tersebut tidak menganggu mikrolet yang melintas di Jalan Panjaitan.
“Inti surat itu, kami hanya memberitahukan demonstrasi warga,” terangnya.