News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sering Bawa Perempuan ke Rumah, Oknum Jaksa Digerebek Warga

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi selingkuh

Laporan Wartawan Tribun Batam, Filemon Halawa

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - LH, seorang jaksa yang bertugas di Kejaksaan Tanjung Balai Karimun Kepri digerebek warga perumahan BTN RT 04 RW 03 Kelurahan Lubuk Semut, Karimun, Kepri, Minggu (19/10/2014) sekitar pukul 01.30 WIB

“Ya kami gerebek bersama warga yang lain saat itu, oknum kejaksaan itu tak mau keluar, bawa perempuan berduaan dalam rumah itu,” ujar Rido Haryono, Ketua RT setempat kepada Tribun di kediamannya yang tak jauh dari lokasi penggerebekan, Senin (20/10/2014) malam.

Berawal dari kejadian LH yang sudah tinggal kurang lebih satu tahun setengah di rumah kontrakan tersebut di atas dilihat warga setempat sering membawa perempuan lain.

“Dia (LH) sering bawa perempuan, kadang berduaan, kadang juga cewek itu sendiri yang datang,” tambah Rido.

Warga yang sudah mengetahui selama satu tahun kurang lebih, menurut pengakuan warga ini kepada Tribun mereka acuh tak acuh keberadaan LH di rumah kontrakan tersebut.

Alasannya pikiran mereka mengira istri atau saudara dekatnya, karena LH tertutup dan tak bersedia bergaul dengan warga atau tetangga sekitarnya.

“Memang sering ia bawa cewek, tapi kami acuh tak acuh kami kirain saudaranya atau orang dekatnya, dianya gak open (terbuka) sama warga sini,” kata Ro (30-an) pemuda setempat.

Selanjutnya, Sabtu (18/10/2014) empat hari yang lalu, warga melihat kembali LH masuk dalam rumah bersama seorang wanita.

Ketika mereka melihat, langsung memberitahukan kepada RT setempat untuk dilakukan penggerebekan. “Kami sudah lihat malam itu (malam Minggu saat itu) setelah itu kami kasih kabar sama Pak RT,” ujar tetangga LH yang tak mau ditulis namanya.

Kemarahan warga pun memuncak, ketika melihat LH berboncengan di kendaraan dengan perempuan itu mesra, “Kami sudah curiga atau duga kalau itu wanita simpanan dia ketika kami lihat mesra di motor,” jelas Ro lagi.

Sehingga warga bersama dengan Ketua RT setempat melakukan penggerebekan pada Minggu (19/10/2014) sekitar pukul 01.30 WIB. Warga saat itu, mengepung rumah LH beramai-ramai. Setelah mengetahui suara puluhan warga saat itu, tiba-tiba LH mematikan lampu teras.

“Kami gedor dari luar bersama dengan warga, tak ada niat baiknya keluar, mungkin ia takut, ironisnya ia matikan pula lampu depan rumahnya, yang tadinya kami lihat hidup,” papar Rido.

Setelah suasana mulai mencekam, warga dan Rido sebagai Ketua RT ini sepakat menggembok pintu rumah LH di bagian depan pakai rantai.

“Iya saya yang gembok rumahnya dari luar,” sambung Rido.

Seperti yang dirasakan warga saat itu niat baik LH untuk keluar baik-baik sepertinya tak ada. Sekitar satu jam setelah itu, warga selalu setia menunggu sampai LH keluar di dalam rumah itu.

“Sampai kapan pun ia keluar, pasti kami tunggu di luar. Warga saat itu semakin banyak malah, geram barangkali,” terang Rido kembali.

Setelah beberapa jam ditunggu warga di luar rumahnya tiba-tiba datang puluhan pemuda yang diketahui pemuda yang datang itu adalah teman kerja satu kantor LH.

“Habis itu tiba-tiba datang kawannya orang jaksa juga, mungkin dah saling telepon,” kata Rido.

Pemuda itu setelah tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP)  tersebut, sontak terjadi adu mulut dengan warga lain yang sedang mengabadikan foto kejadian saat itu. Beruntung setelah dileraikan tidak terjadi pertengkaran hebat yang tak diinginkan.

“Arogan pula itu datangnya, ada yang ngaku polisi lah, segala macam lah, terjadi adu mulut,” sambung Ro dengan nada geram.

Setelah beberapa menit kemudian, kedatangan pemuda itu disusul oleh beberapa personel Kepolisian Sektor Tanjung Balai Karimun.

Setelah berunding dengan warga, RT setempat, dan pemuda teman-teman sekantor LH, akhirnya warga pun luluh membuka gembok yang tandiya sudah dipasang dan mengizinkan LH keluar bersama teman wanitanya.

Perlahan-lahan LH mulai membuka pintu. Sesaat keluar LH dan teman teman wanitanya, menutupi wajahnya dengan helm.

“Setelah keluar ia (LH) dan wanitanya menutupi wajahnya pakai helm yang dipakai dia, mungkin malu.  Setelah itu ke Mapolsek Tanjung Balai Karimun, tapi wanita itu juga pakai jilbab makanya wajah kurang kelihatan saat itu,” jelas Rido.

Sesampai di Mapolsek Tanjung Balai Karimun, setelah dimintai keterangana LH, sepertinya ia legowo dan mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Tanjung Balai Karimun, Kompol S Dalimunthe, tidak banyak berkomentar.

“Saya no comment (tak bias bicara banyak) lah masalah itu,” ujar Dalimunthe.

Hanya saja ia mengatakan, jika pun itu sesuatu hal yang benar, tidak dapat dikenakan sanksi hukum pidana akan tetapi hanya sanksi moral dari masyarakat.

“Sekali itu pun itu ada andaikata, tak bisa kena sanksi pidana, dari mana pasal pembuktian pidananya? Tapi sanksi moral dari masyarakat, hanya itulah,” imbuh Dalimunthe.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini