TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Peristiwa pembunuhan terhadap Siti Solikah Dian Novitasari (26) yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, masih dalam penyelidikan polisi.
Menurut beberapa saksi, inilah kronologinya.
Sejak sekitar tiga tahun lalu, Dian dan suaminya tinggal di tempat kos di jalan Banyu Urip.
Pasangan suami istri tersebut sudah dikaruniai dua anak.
Anak pertama ikut keluarga Dian di Simogunung Baru, sedangkan anak keduanya ikut tinggal di tempat kos tersebut.
Sabtu (25/10/2014), setelah subuh, warga mendengar Dian dan suaminya bertengkar.
Cekcok mulut itu diduga akibat persoalan cinta segitiga.
Beberapa saat setelah cekcok di dalam kos, Dian terlihat keluar dengan membawa tas sambil mengajak anaknya.
Lalu, sang suami berusaha menyusul untuk mencegah.
"Kemudian, mereka sempat duduk dan ngobrol di balai RT yang tak jauh dari tempat kos," ujar Tarman, seorang warga di lokasi.
Mungkin, pembicaraan itu tak membuahkan solusi. Dian kembali berusaha meninggalkan rumah sambil mengajak anaknya.
Kali ini, sang suami kalap.
Pelaku berusaha mengejar dian dan langsung mencegahnya dengan melakukan kekerasan.
Dian dikepruk menggunakan pot bunga yang ada di pinggir jalan.
Dan akibat luka di kepalanya itulah, ibu dua anak ini tergeletak tak bernyawa. Di lokasi kejadian, ditemukan empat pot bunga yang pecah. Diduga, empat pot tersebut yang dipakai sang suami menghajar Dian hingga tewas.(m.taufik)