TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - PDAM Tirta Raharja mengakui banyak wilayah termasuk di Kota Cimahi mengalami penurunan pasokan air bersih. Pasalnya curah hujan minim akibat musim kemarau yang menyebabkan debit air di sumber air menurun drastis.
Demikian dikatakan Kepala Bagian Humas dan Hukum PDAM Tirta Raharja Dadang Supriadi ditemui wartawan di kantornya, Jalan Kolonel Masturi, Senin (27/10/2014).
"Layanan memang sekarang ini sedang terganggu. Itu karena menurunnya air baku akibat kekeringan," katanya.
Dijelaskannya sekarang ini, jumlah pelanggan PDAM Tirta Raharja di wilayah Kota Cimahi mencapai 15.800 sambungan. Daerah yang terganggu alirannya meliputi Kelurahan Utama, Leuwigajah, Cibeber, dan sebagian Baros. Ketiha wilayah itu menggunakan sumber air dari Situ Lembang, Sungai Cijanggel, Kabupaten Bandung Barat.
"Karena kemarau sekarang ini, debit air hanya tersisa 80 liter/detik atau turun hingga 50 persennya. Karena debit air kecil, akibatnya teknis mengalirkan air ke wilayah Selatan menjadi sulit," paparnya.
Untuk layanan di wilayah barat Kota Cimahi pun, lanjut Dadang, air mengalir hanya pada jam tertentu, mulai dari pukul 17.00-05.00 WIB saja.
"Sedangkan daerah lain masih bisa dapat air walaupun kadang hilang kadang ada," ujarnya.
Dalam upayanya agar tetap bisa melayani penyaluran air bersih, PDAM mengeluarkan solusi dengan cara melakukan pengiriman air bersih menggunakan truk tangki.
"Maksimalnya kami mampu mengirim 4-5 truk tangki dengan tiap truk rata-rata 24-30 ritasi/hari. Itu menjadi kewajiban kami untuk menyampaikan air bersih kepada pelanggan yang mengalami gangguan aliran air di Cimahi Selatan," katanya.
Masyarakat pelanggan PDAM Tirta Raharja yang membutuhkan air bersih dikatakan Dadang, bisa mengajukan pengiriman air melalui mobil truk tangki. Masyarakat bisa menghubungi kantor layanan PDAM Tirta Raharja wilayah layanan Cimahi di Jalan Sangkuriang atau kantor pusat PDAM Tirta Raharja di Jalan Kolonel Masturi.(ddh)