TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih ingat kisah ketegaran Risnawati alias Risna yang mendatangi pesta pernikahan mantan pacarnya?
Mahasiswi asal Kabupaten Bulukumba yang jadi buah bibir di sosial media dua pekan terakhir ini mengungkapkan penyebab kegagalan mereka duduk bersanding di pelaminan.
Menurut gadis berusia 22 tahun ini, Rais dan keluarganya sudah dua kali bermaksud melamarnya. Namun setiap keluarga lelaki yang dipacarinya sejak tujuh tahun lalu itu datang melamar, tidak terjadi kesepakatan soal uang panai.
"Karena tak ada kesepakatan itulah kami tak bisa bersatu," tutur Risna saat ditemui di kampusnya, Stikes Panrita Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Rabu (28/10/2014).
Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panai merupakan prasyarat utama di mana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan. Uang ini akan digunakan untuk belanja keperluan mempelai wanita mengadakan pesta pernikahan.
Besarnya uang panai ini sangat dipengaruhi oleh status sosial calon mempelai wanita. Uang panai juga biasanya diiringi permintaan mempelai perempuan berupa sompa (harta tidak bergerak seperti tanah atau kebun), dan erang-erang (asesoris resepsi pernikahan).