TRIBUNNEWS.COM.AMBON - Aksi saling pecat memecat antara sesama kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak hanya terjadi di tingkat DPP di Maluku. Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP juga dipecat dari jabatannya, lantaran ikut hadir dalam Muktamar yang dilakukan kubu Suryadarma Ali di Jakarta.
Keempat pengurus DPC yang dipecat dari jabatannya itu yakni Ketua DPC PPP Kabupaten Maluku Tengah dan Sekretarisnya, Sekretaris DPC PPP Kota Ambon dan Sekretaris DPC PPP Kota Tual.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sarif Hadler kepada sejumlah wartawan di sela-sela Rapat Pimpinan Wilayah (Rapinwil) PPP Maluku di Ambon, Senin (3/11/2014) mengatakan, sebelumnya seluruh DPC ikut dalam muktamar di Surabaya. Namun saat Muktamar versi Jakarta digelar, ternyata ada sejumlah DPC yang ikut juga dalam muktamar tersebut.
“Siapapun yang hadir di muktamar Jakarta akan dipecat. Saat ini untuk sementara mereka diberhentikan dari jabatannya,” ujar Syarif.
Syarif menjelaskan, sebelum mengikuti muktamar di Surabaya, seluruh pimpinan DPC se Maluku telah mengikuti Rapinwil dan telah dihasilkan keputusan untuk mengikuti muktamar Surabaya dan bukan muktamar di Jakarta.
“AD ART partai jelas. Saya akan meminta persetujuan dari Rapinwil ini untuk merekomendasikan sanksi kepada mereka kalau ternyata mereka hadir maka sangsinya itu adalah pemecatan dari jabatannya kalau dari kepengurusan itu sudah pasti,” tegas dia.
Menurut Syarif, Rapinwil kali ini selain untuk menjelaskan keputusan dan ketetapan Muktamar Surabaya untuk ditindaklanjuti juga untuk membahas sejumlah masalah internal yang dihadapi PPP di Maluku.
“Kita sedang identifikasi tapi sesuai informasi yang kita terima yang hadir di muktamar Jakarta itu Ketua dan Sekretaris DPC Maluku Tengah, Sekretaris DPC Kota Tual dan Sekretaris DPC Kota Ambon, tentunya mereka akan diberi sanksi tegas,” tegas dia.. (baca Juga :Banyak Kursi Kosong di Arena Muktamar ke VIII PPP Versi SDA)