TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono, menyebutkan meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan oleh pemerintah, tidak akan memengaruhi kredit pemilikan rumah (KPR). Hal ini dia sampaikan saat meresmikan kantor Cabang BTN Bengkulu, Senin (3/11/2014).
"Meski harga BBM dinaikkan, tidak akan terjadi kenaikkan harga KPR karena hal tersebut tetap akan disubsidi oleh pemerintah," kata Maryono.
Subsidi perumahan tersebut akan tetap diberikan kepada PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Karena ini merupakan program pemerintah dan presiden dalam upaya memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan, jadi kenaikan harga BBM jika benar dilakukan tak akan memengaruhi," tegasnya.
Maryono menambahkan, sampai saat ini KPR BTN Provinsi Bengkulu sudah mencapai Rp 800 miliar lebih. Sejumlah Rp 746 miliar di antaranya merupakan aset pembiayaan perumahan dan Rp 113 miliar dana pihak ketiga.
“Geliat pertumbuhan ekonomi di Bengkulu perlahan naik setiap tahun. Itu pertanda ke depannya, dari sisi bisnis Bengkulu akan cepat berkembang,” jelas Maryono.
Adapun secara nasional, aset bank pelat merah ini sudah mencapai Rp 142 triliun. Alokasi untuk pembiayaan KPR sekitar Rp 112 triliun.
“Ke depannya, BTN harus meningkatkan lagi untuk perumahan di level pegawai negeri ataupun level menengah ke bawah. Karena program perumahan ini merupakan salah satu program dari presiden,” pungkas Maryono.