TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Ratusan warga Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo berduyun-duyun mengikuti Raden Kanjeng Ayu Endraswati, tokoh masyarakat setempat, menuju Situs Goa Lowo yang berada di tengah hutan jati wilayah petak 99 E RPH Tulung, BKPH Sumoroto, Rabu (5/11/2014) sore.
Mereka rela berjalan kaki dengan diiringi lagu gending jawa dari gamelan dan irama tayuban. Warga mengenakan pakaian a la senopati dan ratu, yang diikuti dayang-dayang cantik.
Untuk senopati memikul kotak besar berisi beberapa piranti ritual, seperti tiga tumpeng, dua ayam panggang, serta beberapa hasil bumi.
Sesampai di dalam Goa Lowo, warga langsung menggelar ritual dan doa minta hujan yang dipimpin Raden Kanjeng Ayu Endraswati sambil menggelar persembahan ritual dan membakar kemanyan di atas batu yang menyerupai gunungan kecil.
Usai Kanjeng Endraswati menggelar ritual persembahan, perempuan ini menuju kotak besar yang berisi tiga tumpeng dan peralatan ritual tersebut.
Ratusan warga diajak mengelilinginya sambil berdoa, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Usai doa, tumpeng itu langsung diporak (dibuat rebutan) ratusan warga yang hadir.
Raden kanjeng Ayu Endraswati mengatakan, ritual digelar saat memasuki bulan Purnama Sidi. Alasannya, sudah sekian bulan belum turun hujan hingga memicu sejumlah daerah di Ponorogo dan Indonesia mengalami kekeringan.
"Tujuan ritual untuk memohon kepada Tuhan segera diberi hujan. Karena sudah banyak warga Sampung dan wilayah lain di Ponorogo dan Indonesia menderita kekeringan. Selain itu doanya agar warga dijauhkan dari bencana," terangnya, Rabu (5/11/2014).