Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Pengembalian uang tiket tak hanya dialami para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemprov Kaltim.
Beberapa Anggota DPRD Kaltim periode 2009-2014 sempat mengalami hal serupa.
Salah seorang Anggota DPRD Kaltim yang enggan diungkapkan namanya, sebut saja Ti mengaku menyetorkan sekitar Rp 10 juta ke kas daerah.
Ti disangka melakukan perjalanan dinas fiktif. Kala itu, Ti yang kini kembali duduk di Karang Paci (DPRD Kaltim) memiliki sederet aktivitas kedewanan yang mengharuskannya bolak-balik melakukan perjalanan Samarinda-Jakarta.
"Ada undangan, ada studi banding, dan lainnya," kata Ti, Kamis (6/11/2014).
Agenda yang padat ini membuat Ti, termasuk Sekretariat DPRD yang mengurusi perjalanan dinas kelabakan untuk mengadakan tiket.
"Jadi kita berangkat ke Balikpapan itu belum pegang tiket. Harapannya bisa beli langsung di Bandara," ungkap Ti.
Sayangnya, animo masyarakat menggunakan lalu lintas udara di akhir dan awal tahun itu membuat tiket ludes.
"Tiket penerbangan hari itu, yang sesuai dengan jam keberangkatan yang kita inginkan ludes," sebutnya.
Sementara, kegiatan di Ibu Kota Negara sudah menanti dan tidak bisa ditunda. Alhasil, Ti meminta stafnya membeli tiket dari calo, yang
telah terbubuhi nama penumpang.
"Jadi saya dapat tiket yang sudah ada namanya," katanya lagi.