TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Ratusan penghuni lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude yang terletak di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun tetap bersikukuh menolak rencana deklarasi penutupan lokalisasi yang berlaku mulai Senin (10/11/2014).
Penolakan itu disampaikan perwakilan Gude, Suprapto, mengatakan meski pemkab tetap menutup lokalisasi yang sudah berdiri puluhan tahun itu, para penghuni lokalisasi tetap akan melaksanakan aktifitasnya seperti biasanya.
"Kami tak akan menghadiri acara deklarasi penutupan, tetapi kami menggelar istigotsah memperingati hari pahlawan. Usai itu, PSK yang kerja tetap kerja, yang parkir tetap menjaga parkir. Kami tetap beraktifitas seperti biasanya," terangnya kepada Surya Online, Senin (10/11/2014).
Suprapto menguraikan alasan tetap membuka lokalisasi, lantaran penghuni merasa telah dikhianati pemkab.
Penghuni yang belum memiliki ketrampilan dijanjikan diberi ketrampilan, modal peralatan dan uang.Tetapi, proses pelatihan hanya 15 hari dari janji semula selama 40 hari.
"Dalam waktu pelatihan sesingkat itu, kami bisa apa? Sekarang sudah mau dideklarasikan penutupannya," imbuhnya.
Penutupan lokalisasi Gude ini menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 460/16474/031/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Prostitusi dan Perdagangan Wanita serta SK Gubernur Jawa Timur Nomor 460/031/2011 perihal Penanganan Lokalisasi WTS di Jawa Timur Dalam Rangka Rencana Penutupan Lokalisasi WTS.