TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Hasil validasi Kemensos ke tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang yang bakal ditutup 25 November 2014, mengalami penurunan sekitar 10 persen.
"Ada yang menikah, tidak kembali ke lokalisasi, ada juga yang pindah ke lokalisasi lain," jelas Sri Wahjuni Pudji Lestari, Kadinsos Kabupaten Malang kepada Surya Online, Jumat (14/11/2014).
Menurut Yayuk, panggilan akrabnya, sebelumnya jumlah PSK sebanyak 324 orang. Angka itulah yang kemudian diserahkan Pemkab Malang ke Kemensos untuk divalidasi dan dilakukan selama tiga hari (11-13 November 2014) di tujuh lokalisasi.
Tujuh lokalisasi tersebar di Kecamatan Ngantang, Pujon, Kromengan, Wonosari, Sumberpucung, Gondanglegi dan Sumbermanjing Wetan. "Nanti kalau sampai ada bantuan sosial, maka kami akan menyiapkan pendampingan," jelasnya.
Pendampingan diperlukan agar bantuan itu dibelanjakan sesuai dengan apa yang mereka ingin kerjakan untuk alih profesi. Misalkan yang menginginkan berjualan pracangan.
"Maka pendamping itu harus tahu mereka belanja apa dll. Sebab semuanya harus dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Sementara itu Camat Ngantang, Ikhwanul Muslim menambahkan, pelatihan keterampilan PSK di Kecamatan Ngantang dijadikan satu dengan PSK Pujon.
"Tempatnya di Pujon pada 17-18 November 2014. Mereka bakal mendapat keterampilan membuat keripik. Disana banyak bahan baku singkong dan kentang," jelasnya.
Soal alihfungsi tempat lokalisasi, katanya, akan kembali ke rumah tinggal biasa. "Jumlahnya sekitar 5-6 rumah," katanya.