Laporan: Ilham Mangenre / Tribun Timur
TRIBUNNEWS.COM - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sulsel kehilangan ulama kharismatiknya, KH Djamaluddin Amien (84), meninggal dunia di RSPP Unhas, Tamalanrea, Makassar, pukul 16.00 wita, Minggu (16/11/2014).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini sempat dirawat di Private Care Center (PCC) Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, karena komplikasi penyakit dalam yang dideritanya setahun terakhir.Kepergian almarhum adalah duka banyak kalangan di Sulsel khususnya. Ketua Dewan Penasihat PW Muhammadiyah Sulsel tersebut dikenal sebagai tokoh ulama moderat yang intelektual. Gigih mengajar dan berdakwah meski lanjut usia.
"Perhatikan generasi bangsa ini. Perhatikan akhlak generasi bangsa ini. Tujuan kita bukan hanya hidup di dunia, tujuan kita ini akhirat," begitu ucapan Kiyai Djamaluddin kepada Tribun, di kediaman pribadinya, Jl Tala' Salapang, Nomor 34, Makassar, Senin (26/5/2014), pukul 19.30 wita.
Kala itu, Ketua Dewan Penasihat PW Muhammadiyah Sulsel ini dalam keadaan sehat, setelah dirawat di rumah sakit. Ulama yang dikenal ahli 'kitab gundul' ini meladeni Tribun wawancara khusus tentang pemimpin bangsa Indonesia dan Pilpres 2014. Kiyai Djamal adalah Deklarator Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI), banyak-banyak berpesan kepada pemimpin bangsa ke depan agar memperhatikan generasi bangsa.
Disertai harapan dan pesan tersebut, Kiai Djamaluddin, sekaligus menyatakan pilihan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kini memimpin Indonesia.
"Kepada presiden yang akan datang. Bukan hanya meningkatkan perekonomian, tapi perbaiki akhlak bangsa ini, dengan sungguh-sungguh menanamkan keimanan.
Supaya generasi bangsa ini diperhatikan, malah kalau kita beristilah di lain wilayah (akhirat), bahwa tujuan kita kita bukan hanya hidup di dunia, tujuan kita ini akhirat. Jadi diharap presiden yang memperhatikan akhirat kita," jelas nenek Ketua BM PAN Sulsel Ilham Rifurio HD itu. (*)