TRIBUNNEWS.COM,MAGELANG - Sebanyak 13.800 pelari nasional dan pelari asing dari 16 negara mengikuti kompetisi lari Borobudur International 10 K, Minggu (16/11/2014).
Kejuaraan tahunan ini diborong oleh atlet lari asal Kenya sebagai juara kategori internasional putra dan putri.
Ribuan peserta nasional dan internasional itu nampak memadati jalanan di sekitar Candi Borobudur kemarin.
Keringat membasahi wajah para peserta beragam kategori itu begitu mencapai garis finish di taman Lumbini, Candi Borobudur.
Sementara, belasan peserta pingsan karena kelelahan setelah berlari sekitar 10 kilometer.
Dalam kompetisi tersebut, Kennedy Kiproo Lilan pelari asal Kenya berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 29 menit 35 detik.
Untuk kategori elite internasional putri pelari tercepat adalah Peninah Kigen juga asal Kenya dengan catatan waktu 36 menit 12 detik.
Adapun untuk kategori atlet nasional Agus Prayogo pelari asal Jawa Barat berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 31 menit 45 detik.
Sedangkan pada nomor perempuan, Yulia Ningsih asal Jawa Timur mencatatkan waktu 37 menit 08 detik dan jadi juara pertama.
Joseph Mwangi Ngare, juara II elite internasional mengaku puas meskipun hanya mendapat juara kedua. Baginya lari telah menjadi sebuah kebutuhan selain mendukung badannya menjadi sehat.
Dia juga mengaku sudah mempersiapkan lomba ini dengan berlari marathon sejak bulan Juni lalu.
“Saya sangat puas mendapatkan juara ini, meskipun hanya juara II. Ada peningkatan dari prestasi tahun lalu yang hanya juara ketiga,” jelas pelari asal Kenya ini, usai berlari.