News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uang Rp 50 Ribu dari Pembeli Bensin Itu Ternyata Palsu

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat tersangka pemalsuan uang di Sangatta diapit personel Polsek Sangatta. Mantan anggota DPRD Kutim (dua dari kiri), Syahril, diduga berperan dominan dalam aksi tersebut.

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered

TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Sabtu (15/11/2014) malam, Rismawati sedang asyik menonton sinetron. Tiba-tiba, mobil Feroza warna gelap berhenti di depan warungnya. Turunlah seorang pria bertubuh besar, berkulit putih, dan berambut ikal.

"Saya beli bensin lima liter ya Bu," kata pria tersebut.

Dengan harga jual Rp 8.000 per botol, pria itu mesti membayar Rp 40.000. Diserahkannya selembar uang Rp 50.000 yang mulus. Rismawati pun mengembalikan Rp 10.000. Tak lama, pria itu kembali membeli dua botol minuman dingin. Disodorkannya Rp 50.000, dan ia mendapat kembalian Rp 36.000.

"Malamnya, saya menghitung uang hasil jualan. Ada dua lembar Rp 50.000 yang mulus. Setelah saya lihat, kok tidak ada gambar tembusnya. Wah, palsu ini. Saya lalu bilang ke suami," katanya kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Senin (17/11/2014). Selain itu, nomor seri kedua uang itu sama persis. Plus benang tegak-lurusnya tidak sempurna.

Suaminya, Jumadi, lalu membawa dua lembar uang itu ke tempat "nongkrong".

"Malam Minggu kan ramai. Lalu saya perlihatkan ke teman-teman. Mereka juga bilang uangnya palsu. Pas ada teman yang kenal polisi dan menyarankan melapor. Dia lalu menelepon Pak Rauf (Kanit Reskrim Polsek Sangatta)," katanya.

Tak lama kemudian, Rauf pun datang. Ia meminta informasi detail tentang ciri-ciri pelaku maupun kendaraan yang digunakan.

"Saya hafal betul dengan mobilnya. Karena mobil seperti itu jarang. Apalagi tulisannya besar, pers dan investigasi. Mobil itu juga sering isi bensin di SPBU depan warung kami," kata Jumadi.

Tak lama berselang, Rauf berhasil membuntuti mobil tersebut.

"Setelah didapat sopirnya, kami lalu diajak untuk mengenali orang yang memberikan uang. Kami menemukan orang itu di Panorama, Swarga Bara. Pas betul, kami ingat orangnya," katanya.

Dengan pengalaman ini, Jumadi dan Rismawati menjadi lebih berhati-hati.

"Beberapa bulan lalu, saya juga pernah hampir dapat uang palsu. Tapi langsung saya bilang sama orangnya, dan langsung dia ganti," katanya.

Terkait kejadian ini, Rismawati mengaku masih tekor.

"Masih tekor saya. Bensin dan minuman dingin sudah terlanjur dikasih, uang angsul disita untuk barang bukti, uang palsunya juga diambil polisi. Tapi nggak apa-apa lah," katanya dengan dialek kental Sulawesi, sambil tertawa.

Sebelumnya, jajaran Polsek Sangatta berhasil mengungkap sindikat pencetakan uang palsu di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Empat orang diringkus, hanya dalam hitungan jam, setelah mereka melakukan ujicoba penggunaan uang hasil cetakan sendiri.

Ironisnya, salah satu pelaku, Syahril, merupakan mantan anggota DPRD Kutim periode 2009-2014 dari Partai Demokrat. Ia diduga berperan dominan, karena perangkat pencetakan uang dan uang hasil cetakan ditemukan di rumahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini