Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Perseteruan oknum anggota Yonif 134/TS dengan Brimob Polda Kepri membuat Wali Kota Batam Ahmad Dahlan kesal.
Ahmad Dahlan mengaku belum mendapat laporan mengenai penyerangan barak Teratai Brimob di Tembesi. Meski demikian, ia menegaskan agar permasalahan antara keduanya dapat diselesaikan secepatnya.
"Baru dengar saya. Saya belum ada bertemu sama petingginya. Kalau bisa itu tidak terjadilah, Batam ini sekarang lagi menangani masalah-masalah pekerja. Kalaupun terjadi segera diselesaikan," kata Dahlan yang ditemui di Gedung DPRD Kota Batam, Rabu (19/11/2014).
Permasalahan pekerja saat ini, menurutnya membutuhkan perhatian khusus. Utamanya dari pihak keamanan, seperti kedua institusi tersebut.
"Masalah pekerja ini stakeholder terdepannya polisi. Tapi karena perbatasan TNI, pasti mereka juga memerlukan back up. Itulah dibantu juga oleh Yonif, Brimob, dan Marinir. Jadi kalau mereka ada masalah, selesaikanlah biar konsentrasi untuk mengamankan kondisi Batam," kata Dahlan.
Namun begitu, ia juga kecewa mengetahui masalah ini kembali terulang di Batam.
Ke depan, ia berharap tidak ada lagi aksi serupa.
Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (19/11/2014). Sekelompok massa tiba-tiba menyerang ke Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.
Menurut informasi, puluhan laki-laki berpakaian sipil datang mengendarai sepeda motor dan membawa parang dan broti. Mereka memecahkan kaca sebelah kiri pintu Barak Teratai.
Tak berselang lama, mereka buru-buru kabur. Masih belum diketahui pasti penyebab keributan itu. Hanya saja ada yang menduga lantaran dendam lama, namun ada juga yang menduga karena masalah sepele.