TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Buntut dari bentrokan aparat TNI dan Polri, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno akan segera meluncur ke Batam.
Mereka akan berupaya mendamaikan kedua institusi yang tak hanya sekali ini bersinggungan. "Sekarang para komandan, yaitu Pangdam Bukit Barisan sudah hadir, KSAD dalam waktu dekat berangkat ke sana. Saya juga akan ke sana juga," ujar Tedjo saat dihubungi, Rabu (19/11/2014).
Tedjo belum bisa memastikan kapan dia akan turun ke Batam. Dia hanya menuturkan bahwa saat ini penyelesaian secara damai dilakukan secara berjenjang. "Nanti setelah KSAD ke sana, baru saya," imbuh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu.
Pemerintah, kata Tedjo, menginginkan agar perdamaian terjadi di sana sehingga dia pun akan melakukan pertemuan dengan TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, dan Pemda agar bisa bersinergi.
Saat ditanya apakah peristiwa penembakan itu sudah dilaporkannya kepada Presiden Joko Widodo, Tedjo mengaku belum melakukannya. "Ini sudah malam. Besok saja, sambil saya melengkapi data-data dari lapangan," kata dia.
Seperti diketahui, aksi penembakan terjadi di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014) malam. Situasi saat ini sudah kondusif meski sempat membuat suasana mencekam dan meresahkan warga. Listrik di sekitar Mako Brimob pun padam.
Hingga kini, Tedjo memastikan tidak ada korban tewas ataupun luka dari peristiwa ini. Proses perdamaian tengah dilakukan pucuk pimpinan dua satuan TNI dan Polri di sana.
Penyebab perseteruan TNI-Polri ini diketahui dilatari hal sepele, yakni aksi saling pandang anggota TNI dan Polri saat mengisi pom bensin.
Mereka pun terlibat percekcokan hingga membuat sekitar 30 anggota TNI mendatangi Mako Brimob Polda Kepri dan merusak kaca barak asrama hingga sepeda motor. Malam harinya, penembakan terjadi.