Laporan Wartawan Tribun Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dari semua gedung yang ada di Markas Komando Brimobda Kepulauan Riau, kondisi terparah terjadi di gedung Kompi A. Banyak lubang anak peluru berbekas di dinding gedung. Bahkan, atap gedung pun dipenuhi lubang bekas anak peluru.
Bekas lubang itu terlihat jelas sehari pascabentrok antara anggota Yonif 134 TS dengan Brimobda Kepri, Rabu (19/11/2014) malam. Kondisi Mako Brimob Kepri pun masih porak poranda. Besar kemungkinan, gedung Kompi A harus dirubuhkan, tak cukup direnovasi.
Salah seorang anggota Brimobda Kepri yang terlihat berjaga-jaga di Mako Brimobda Kepri mengaku untuk kerusakan gedung bisa dikatakan terbilang parah, sebab lubang yang ada terbilang cukup banyak.
"Terutama di gedung Kompi A, lubangnya itu tidak bisa direnovasi, akan tetapi harus dirobohkan dan dibangun ulang," kata anggota tadi yang minta Tribun Batam untuk merahasiakan identitasnya, Kamis (20/11/2014).
Anggota Brimobda Kepri itu menjelaskan pada dasarnya peluru yang mengenai dinding tidak bisa seketika menembus dinding, namun jika tembakan itu dilakukan bertubi-tubi dan terus menerus, hal ini yang membuat dinding itu rapuh dan tembus.
"Kalau sekali tembakan tidak akan menembus dinding, kecuali ditembak bertubi-tubi dan dilakukan secara terus menerus," ungkapnya.
Untuk kondisi lubang sendiri, keadaannya berbeda-beda, sebab selain ditentukan dari amunisi yang mengenai dinding, besaran lubang juga berbeda antara dinding yang terkena tembakan langsung dan tidak.
"Untuk dinding yang terkena tembakan langsung memang tidak besar lubangnya, namun belakang dindingnya yang besar, karena peluru itu pecahnya pas akan tembus, makanya lubang yang besar berada dibelakang dinding," ujarnya.