News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dosen UIM Tewas di Hari ke-41 Pertapaannya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengusung keranda jenazah korban Hairudin, yang mati tirakat 41 hari di kamar mandi rumahnya.

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Tindakan Hairuddin (36), melakukan ritual bertapa selama 41 hari di kamar mandi rumahnya di Jalan Jagalan, Kelurahan Barurambat Kota, Pamekasan, berujung maut.

Dosen Bahasa Inggris di Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan ini ditemukan tewas dengan kondisi tubuh melepuh dan berbau busuk, Senin (24/11/2014), sekitar pukul 19.45 WIB.

Saat ditemukan, tubuhnya setengah telanjang telungkup di bak kamar mandi dengan ketinggian air satu meter. Ada dua kursi plastik yang digunakan korban untuk duduk bertapa di bak kamar mandi.

Tragisnya, walau warga curiga dengan bau busuk sejak 10 hari lalu, kematian ayah dua anak ini baru ditemukan keluarganya pada hari 41 pertapaannya.

Itu pun pintu kamar mandi dibuka paksa. Sebelumnya korban berpesan pada istrinya, Yenny Astuti, agar tidak diganggu sebelum tiba hari ke-41. Karuan saja, kematian korban membuat histeris keluarganya.

Menurut Fadholi (60), paman Hairudin, satu hari setelah Yenny melahirkan, Hairudin pamit hendak bertapa selama 41 hari di kamar mandi.

Namun tidak dijelaskan tujuan korban bertapa di kamar mandi hanya berbekal air minum saja.

Selang beberapa hari, ibu kandung korban datang membesuk Yenny yang baru melahirkan.

Ketika di rumah ibunya menanyakan keberadaan korban, Yenny tidak berani memberitahu suaminya, sesuai pesannya sebelum 41 hari tidak boleh diganggu.

Begitu juga ketika sejumlah tetangga sekitar menanyakan kemana suaminya, Yenny beralasan suaminya tugas belajar ke Cirebon dan ke Jogja.

Sedang Yenny, di hadapan keluarganya mengaku selama seminggu ini sudah mencium bau busuk dari arah kamar mandi. Tapi dia tidak berani berbuat sesuatu, termasuk mengetuk pintu kamar mandi, karena ingat pesan suaminya tidak boleh diganggu.

Sementara itu, Rektor UIM Pamekasan, Ahmad Asir, mengaku kaget saat mendengar kematian korban. Ia tidak percaya dosen itu meninggal dengan cara aneh.

Selama Hairudin bertapa, keluarganya memberitahu korban izin tak bisa mengajar karena sakit.

“Saya terkejut, mendengar Pak Hairudin meninggal dengan cara seperti itu,” ujar Ahmad Asir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini