TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wakil Presiden Jusuf Kalla naik kereta api mencoba jalur double track Bojonegoro - Surabaya, Jumat sore (5/12/2014). Itu dilakukan JK usai kunjungan kerjanya ke Blok Cepu, di Bojonegoro, pagi hingga siang hari.
Kepala Dinas Perhibungan dan Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, kereta api yang membawa rombongan Wapres berangkat dari Stasiun Bojonegoro pukul 15.25 WIB menuju Surabaya dan akan berhenti di Stasiun Pasar Turi.
"Ikut mendampingi Wapres, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf," ujarnya, saat menghubungi Surya Online, Jumat (5/12/2014).
Menurut Wahid, Wapres JK akan memastikan kesiapan jalur double track dari Surabaya ke Jakarta yang sudah rampung pembangunannya dan siap untuk dioperasikan.
"Makanya selama perjalanan, Pak Wapres terlihat senang dan memberikan apresiasi," jelasnya.
Menurut Wahid, proyek double track lintas utara di Jatim dibangun dengan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun. Pembangunannya dilakukan mulai tahun 2011 sampai 2014.
"Tahun ini juga double track dioperasionalkan," katanya.
Setelah beroperasi, dipastikan kapasitas perjalanan kereta api dari Surabaya ke Jakarta atau sebaliknya lewat jalur utara akan meningkat.
Jika saat singgle track, kapasitasnya 80 trip kereta api per hari. Dengan double track kapasitasnya meningkat menjadi 200 trip kereta per hari.
Dari kapasitas double track tersebut, saat ini volume yang beroperasi 56 trip kereta api per hari. Rinciannya 22 trip kereta api penumpang dan 34 trip kereta api barang.
Dengan peningkatan kapasitas perjalanan tersebut, Gubernur Jatim Soekarwo, kata Wahid, telah mengusulkan kepada Kementrian Perhububgan untuk mengembangkan double track pada lintas Surabaya - Madiun, Surabaya - Malang, dan Surabaya - Banyuwangi.
"Selain itu, Gubernur juga mengusulkan untuk menghidupkan jalur rel mati, seperti lintas Babat-Tuban dan Babat-Jombang," imbuhnya.
Sehingga ke depan, moda transportasi kereta api di Jatim diharapkan dapat menjadi tulang punggung angkutan darat untuk mengurangi beban jalan yang semakin padat.
"Usulan Gubernur tersebut disambut baik oleh Menteri Perhubungan. Pak Menhub berencana re-aktifasi kereta api lintas Babat-Tuban. Sementara double track lintas Surabaya-Madiun akan dimulai pembangunannya tahun 2015," tegas Wahid.