TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Mata Heather Lois Mack (19) langsung berbinar-binar ketika melihat sesosok pria tinggi berbaju ungu yang menutupi kepalanya dengan handuk.
Pria tersebut adalah kekasihnya, Tommy Schaefer (21) yang sudah lama tak ia temui. Ketika dipertemukan lagi di sel tahanan sementara di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar, Senin (8/12/2014), keduanya langsung berpelukan setelah sebelumnya terdiam dan saling memandang.
Tanpa menunggu lama Heather yang perutnya kini terlihat membuncit karena tengah hamil 6 bulan, langsung menyambut pelukan Tommy serta menciumnya. Keduanya seakan tidak peduli meski ada banyak orang yang melihatnya, termasuk belasan media yang terus menyorot Heather sejak keduanya datang untuk menjalani pelimpahan berkas tahap dua di Kejari Denpasar.
Begitu pula dengan Tommy yang datang sambil membawa Alkitab berwarna merah di tangannya, juga membalas pelukan Heather dan mencium kening, bibir Heather lalu berlutut dan mencium perut buncit Heather cukup lama.
Tommy lalu membuka Alkitab yang dibawanya dan menunjukkan secarik kertas di dalamnya. Usai melihatnya, Heather lantas tersenyum. Keduanya lalu memanfaatkan momen pelimpahan kasus itu dengan saling mengobrol dan bermesraan di sel tahanan sementara.
Kedua warga negara Amerika Serikat (AS) merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Sheila von Weise Mack (62), yang tak lain adalah ibunda Heather.
Pembunuhan yang populer sebagai kasus “mayat dalam koper” itu terjadi pada 12 Agustus 2014 lalu di salah-satu kamar hotel mewah di Nusa Dua, yakni St Regis Hotel.
Diduga aksi pembunuhan berawal dari adu mulut antara Sheila dengan Tommy di lobi hotel sehari sebelumnya, yakni 11 Agustus, saat Tommy diketahui menyusul menginap di St Regis Hotel.
Sheila disebut-sebut tak menyukai hubungan Tommy dengan Heather. Sheila menjadi marah setelah mengetahui Heather sudah hamil 2 bulan.
Dalam lanjutan adu mulut di kamar, Tommy memukul Sheila dengan baskom kaca tempat buah hingga ia meninggal. Dibantu Heather, Tommy memasukkan jasad Shiela ke dalam koper besar lalu dibungkus kain sprei putih. Terungkap bahwa koper itu berisi mayat karena terdapat bercak darah di sprei.
Sopir taksi bersama sekuriti hotel yang mencurigai koper itu, membawanya ke kantor Polsek Kuta Selatan, setelah Tommy dan Heather tak kunjung muncul meskipun sudah memesan taksi.
Pada 13 Agustus pagi, Heather dan Tommy yang melarikan diri, berhasil dibekuk polisi di Hotel Risata, Legian, Kuta.