TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Yuli (36) orangtua putri, berharap polisi bisa memberikan keadilan bagi mereka.
Sebab ia tidak terima anaknya yang masih duduk di sekolah dasar, dianiaya hingga mengakibatkan luka lebam di tubuh.
Namun menolak untuk diberitakan, karena tak ingin terekspose dan menjadi konsumsi publik.
Saat menunggu proses laporan di Polres Lahat, Yuli menceritakan semua yang terjadi pada anaknya kepada Sripoku.com.
Bahkan Putri pun juga ikut menjelaskan dengan gaya khas anak-anak sambil memainkan ponsel.
Namun Yuli enggan kasus anaknya diekpose ketika tahu, lawan bicaranya adalah seorang wartawan.
"Kamu wartawan ya, tidak usah diekpose ya. Saya tidak ingin anak saya jadi konsumsi publik," ujar Yuli.
Yuli selaku orangtua tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu.
Ia kemudian memutuskan melapor ke Mapolres Lahat untuk meminta pertanggungjawaban secara hukum.