TRIBUNNEWS.COM,BANJARNEGARA - Korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,terus bertambah.
Dibalik musibah tersebut ada juga keajaiban. Mislanya, Fatimah (30) duduk lunglai di ranjang perawatan Puskesmas Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014).
Warga Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar itu selamat meskipun sempat tertimbun lumpur sedalam sekitar 1 meter ketika tanah longsor melanda tempatnya tinggal.
Menurut bidan setempat, Sulistiawati, Fatimah tengah hamil 9 bulan.
"Dia satu-satunya keluarga yang berhasil selamat. Kondisinya sangat lemah, tetapi janin sudah diperiksa dan dalam kondisi sehat," kata Sulistiawati.
Yang lebih mengkhawatirkan sebenarnya adalah kondisi psikologi Fatimah. Lima anggota keluarganya belum ditemukan sampai saat ini. Mereka adalah suami, anaknya, ayah, serta kedua mertuanya.
"Kalau di Dusun Jemblung, sementara ini baru ada satu korban yang ditemukan. Yang lainnya belum. Makanya dia kondisinya masih lemah," lanjut bidan itu.
Fatimah tidak berada di rumah ketika longsor melanda. Ketika itu dia sedang memetik sayur di kebun untuk dimasak.
"Dia pergi ke belakang rumah, ke kebunnya. Seketika itu ada bunyi dari tebing. Ketika dilihat, semua yang ada sudah rata dengan tanah," ujar Sulistiawati.
Data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sejauh ini 20 jenazah korban longsor telah ditemukan. Lima belas di antaranya sudah bisa diidentifikasi.
Di Puskesmas Karangkobar sendiri menerima delapan jenazah. Tujuh jenazah sudah bisa diidentifikasi dan sudah diambil keluarganya.