TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Diantara 12 warga Jatim yang ditangkap Densus 88 karena terkait ISIS di Suriah, dikabarkan mereka terkait dengan terduga teroris yang beberapa waktu lalu ditangkap di Kenjeran, Surabaya.
Sejak lama, intelijen Polda Jatim melakukan pengawasan terhadap kelompok-kelompok radikal di Jawa Timur. Termasuk, jaringan yang terlibat dengan ISIS.
Tertangkapnya 12 orang warga Jatim yang terlibat jaringan ISIS saat hendak berangkat ke Suriah, menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu dari yang menjadi basis pelaku terorisme.
Ditambah lagi, banyaknya kelompok radikal yang terus diawas oleh intelijen Polda Jatim, hal itu semakin tak terbantahkan.
Belum lagi, seperti diketahui, banyak juga pelaku-pelaku terorisme yang terungkap, berasal dari Jawa Timur.
"Dari fakta-fakta tersebut, memang tidak dipungkiri (bahwa Jawa Timur merupakan salah satu basis pelaku terorisme)," jawab Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Selasa (16/12/2014).
Ditanya tentang lokasi-lokasi yang menjadi pantauan utama pergerakan kelompok radikal, disampaikan bahwa ada beberapa daerah. Termasuk Surabaya, Lamongan, Malang Raya, Sampang, Magetan dan sebagainya.
Dengan kondisi itu, Awi mengimbau kepada masyarakat Jatim untuk terus waspada. Menjaga diri sendiri dan keluarga agar jangan tertarik oleh ajakan kelompok-kelompok radikal.
"Gerakan-gerakan ini merupakan masalah ideologis, jadi sulit diatasi. Mereka akan terus bergerak. Karena itu, mari kita bentengi diri dan keluarga agar jangan sampai tertarik dengan mereka," imbaunya.(m.taufik)