News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Jatim Diakui Sebagai Basis Pelaku Terorisme

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anggota Densus 88 Mabes Polri menggeledah rumah dua orang terduga anggota jaringan teroris Poso pimpinan Santoso dan Daengkoro atas nama Guntur Pamungkas dan Kardi usai menangkap keduanya di Dusun Kedungprawan dan Dusun Gendingan Lor, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (8/8/2014). Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 pucuk pistol Barreta, 2 magasin, 21 butir amunisi, solar sel, power sel, bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), spanduk, dan buku-buku panduan tentang jihad. Surya/Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Diantara 12 warga Jatim yang ditangkap Densus 88 karena terkait ISIS di Suriah, dikabarkan mereka terkait dengan terduga teroris yang beberapa waktu lalu ditangkap di Kenjeran, Surabaya.

Sejak lama, intelijen Polda Jatim melakukan pengawasan terhadap kelompok-kelompok radikal di Jawa Timur. Termasuk, jaringan yang terlibat dengan ISIS.

Tertangkapnya 12 orang warga Jatim yang terlibat jaringan ISIS saat hendak berangkat ke Suriah, menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu dari yang menjadi basis pelaku terorisme.

Ditambah lagi, banyaknya kelompok radikal yang terus diawas oleh intelijen Polda Jatim, hal itu semakin tak terbantahkan.
Belum lagi, seperti diketahui, banyak juga pelaku-pelaku terorisme yang terungkap, berasal dari Jawa Timur.

"Dari fakta-fakta tersebut, memang tidak dipungkiri (bahwa Jawa Timur merupakan salah satu basis pelaku terorisme)," jawab Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Selasa (16/12/2014).

Ditanya tentang lokasi-lokasi yang menjadi pantauan utama pergerakan kelompok radikal, disampaikan bahwa ada beberapa daerah. Termasuk Surabaya, Lamongan, Malang Raya, Sampang, Magetan dan sebagainya.

Dengan kondisi itu, Awi mengimbau kepada masyarakat Jatim untuk terus waspada. Menjaga diri sendiri dan keluarga agar jangan tertarik oleh ajakan kelompok-kelompok radikal.

"Gerakan-gerakan ini merupakan masalah ideologis, jadi sulit diatasi. Mereka akan terus bergerak. Karena itu, mari kita bentengi diri dan keluarga agar jangan sampai tertarik dengan mereka," imbaunya.(m.taufik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini