News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekitar 2.024 Desa di Jateng Rawan Longsor

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sore Ini, Akses Jalan Banjarnegara-Pekalongan Sudah Dibuka, Selasa (16/12) sore

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG - Lokasi rawan longsor menyebar hampir di seluruh daerah di Jawa Tengah (Jateng). Umumnya, di kawasan rawan pernah terjadi peristiwa longsor.

Menurut data, dari 35 kabupaten/kota di Jateng, 27 di antaranya masuk kategori rawan. Secara lebih spesifik, 2.024 desa yang tersebar di 200 lebih kecamatan di Jateng masuk zona merah bencana longsor.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng, Teguh Dwi Paryono, mengatakan, di Banjarnegara terdapat 18 kecamatan dari total 20 kecamatan yang berada di area bahaya. Kawasan rawan longsor tersebut umumnya berada di wilayah pegunungan dan tebing.

Ia mengatakan, selama ini banyak warga yang tidak sadar tinggal di kawasan rawan bencana. Padahal, di perbukitan, di atas permukiman warga, dibikin kolam dan lahan pertanian.

Ancaman tanah longsor di berbagai wilayah masih terbuka lebar. Sebab, musim hujan masih berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (17/12/2014), memperkirakan, bahaya longsor masih akan mengancam setidaknya dalam dua bulan mendatang. "Curah hujan masih tinggi," katanya.

Karena ancaman longsor masih tinggi, Ganjar meminta kepada masyarakat di kawasan rawan agar segera mengungsi ketika turun hujan deras. Pemerintah akan terus melakukan sosialisasi terkait hal ini.

Harapannya, dengan memberikan pemahaman, masyarakat mampu melakukan tindakan antisipatif. Sebagai misal, ketika ada tanda-tanda pergerakan tanah, masyarakat segera tanggap dan menempuh tindakan selanjutnya.

Ganjar pun mencontohkan kawasan rawan bencana lahar dingin Gunung Merapi di Magelang. Saat bencana datang, masyarakat di sana sudah menyiapkan segalanya.

"Mengungsi ke mana, di rumah siapa, sampai mobil siapa yang akan digunakan mengungsi, sudah tercatat secara baik. Itu luar biasa," tuturnya. (gap)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini