TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Juanda tidak mengetahui pernah kebobolan oleh kurir bubuk ekstasi asal Belanda berinisial AT (54).
KPPBC baru tahu setelah kordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jatim.
Kepala KPPBC Juanda, Iwan Hermawan mengaku tidak mengetahui modus dan besar bubuk ekstasi yang dipasok AT dua bulan lalu. Menurutnya, tersangka mengaku pernah memasok bubuk ekstasi ke Surabaya saat diperiksa BNN.
"Kami tidak mendapat info tersangka pernah membawa bubuk sabu sebelumnya," kata Iwan kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Jumat (19/12/2014).
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini, jumlah pengunjung di Bandara Juanda akan melonjak. Angkasa Pura (AP) I memperkirakan jumlah pengunjung akan bertambah delapan persen.
Iwan mengakui pihaknya tidak menambah peralatan baru.
Pihaknya hanya akan memaksimalkan peralatan yang sudah dimiliki berupa X-Ray dan trace detector. Dua alat ini bisa mendeteksi barang yang tercemar narkoba.
"Kualitas pengawasan juga akan ditingkatkan. Kami tidak ingin kecolongan lagi," tambahnya.
Sebelumnya, KPPBC menangkap tersangka AT yang terbang ke Surabaya dari Singapura. AT membawa bubuk ekstasi seberat 6,1 kilogram.(zainuddin)
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume