Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -- Gubernur NTT, Frans Lebu Raya melaporkan kepada Presiden Jokowi dua masalah yang hingga kini menjadi masalah serius di NTT. Dua masalah ini antara lain, masalah pasokan listrik yang masih kurang dan masalah human trafficking.
Dua masalah ini dilaporkan secara resmi kepada Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara peringatan HUT NTT ke 56 di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (20/12/2014) pagi. Menurut Gubernur Lebu Raya, kehadiran Presiden Jokowi bersama ibu negara dalam HUT NTT ke 56 merupakan sebuah hadiah natal dan tahun baru bagi seluruh masyarakat NTT.
Selain itu, kehadiran presiden ini menjadi momentum aspirasi masyarakat NTT.
"Kehadiran presiden ini semakin meneguhkan kami, bahwa kami tidak sendirian apalagi ditinggalkan. NTT saat ini masalah pasokan energi listrik untuk pengembangan investasi masih kami alami, masih ada masalah human trafficking dan masalah lain yang masih kami hadapi," katanya.
Tentang penandatanganan kerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DKI, Gubernur Lebu Raya juga menyampaikan bahwa saat ini sedang digagas kerjasama segitiga antara Kupang-Dili-Darwin dan diharapkan ada dukungan dari presiden.
Gubernur Lebu Raya juga tak lupa menyampaikan terimakasi kepada Presiden Jokowi atas pengeresmian pembangunan Bendungan Reknamo yang menelan biaya sebesar Rp 710 miliar.
"Pembangunan Bendungan Reknamo Rp 710 miliar adalah hadiah dari Bapak Presiden. Dengan dibangunnya bendungan ini, denyut kehidupan pasti makin terasa. Terimakasih bapak Presiden atas hadiah utama ini," pungkasnya.
Presiden Jokowi kepada wartawan usai perayaan HUT NTT dan penandatanganan kerja sama NTT dengan Jawa Tengah dan NTT dengan DKI Jakarta mengatakan, dua masalah yang disampaikan Gubernur NTT akan diperhatikan.
Dua masalah itu, lanjutnya bukan hanya terjadi di NTT melainkan juga di daerah lain. Karena itu, telah menjadi komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.*