TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim melarang para pegawai, khususnya petugas lapangan cuti selama pelaksanaan angkutan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.
Demikian ditegaskan Kepala Dishub dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi, Minggu (21/12/2014).
Menurut Wahid, larangan cuti untuk semua pegawai yang ada di lembaga dipimpinnya dan berjumlah 380 orang tersebut berlaku mulai tanggal 23 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015.
Selama 11 hari tersebut semua petugas Dishub harus turun ke lapangan untuk memantau kondisi dan arus lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru.
"Jadi meski ada cuti bersama, demi layanan umum dan kepentingan masyarakat, semua petugas tetap harus masuk kerja," ujarnya kepada Surya(Tribunnews.com Network).
Pemantauan, kata Wahid terutama akan diarahkan kepada kondisi kepadatan arus lalu lintas, baik di darat, laut, kereta api, maupun udara.
Sehingga semua titik-titik tempat berkumpulnya penumpang, mulai bandara, stasiun, pelabuhan hingga terminal harus dipantau semua.
"Jika ada kepadatan dan penumpukan penumpang, bisa segera diurai dan dicari solusinya," katanya.
Selain itu, untuk memberikan layanan kepada masyarakat, selama Natal dan Tahun Baru, juga didirikan Posko Informasi dan Pengamanan Terpadu bersama stakeholders terkait di sejumlah titik penting. Yakni, bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal.
"Posko Pusat juga akan kita dirikan di Kantor Dishub dan LLAJ, di jalan A Yani, Surabaya untuk memantau kondisi semua wilayah di Jatim selama 24 jam," jelasnya.
Pihaknya, kata Wahid bersama semua jajaran juga akan keliling wilayah Jatim untuk memantau kondisi lapangan selama Natal dan Tahun Baru.
"Para petugas saya juga akan saya sebar ke semua wilayah, mulai utara, barat, selatan, hingga wilayah timur untuk melakukan pemantauan," imbuh pejabat asal Lamongan ini.
Tak hanya jajaran Dishub di Jatim, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, tanggal 29 Desember juga rencananya memantau langsung arus lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru di Jatim.
"Pak Menhub akan memantau Bandara Juanda, lalu Pelanuhan Tanjung Perak, kemudian Stasiun Gubeng, dan terakhir ke Pelabuhan Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk," tukas Wahid. (Mujib Anwar)