TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sekitar pukul 06.53 WIB suasana jalan tol arah Surabaya-Sidoarjo tepatnya di pintu keluar tol Medaeng gempar.
Felisitas Aguslim (41) dengan kondisi tak sadarkan diri menabrak pembatas jalan akibat diduga gula darahnya drop.
Sebelum menabrak pembatas jalan di pintu keluar tol Medaeng, mobil Avanza L1840 HT yang disopiri warga Graha Family, Babatan, Wiyung, Surabaya tersebut berjalan zik zak sejak di tol Gunungsari. Bahkan mobil tersebut sempat tiga kali menabrak pembatas jalan.
Luka gores yang cukup dalam itu terlihat saat mobil yang diamankan di PJR Tol Waru.
Insiden ini terungkap setelah seorang pengguna jalan memberi tahu kepada sentra komunikasi layanan jalan tol, ada mobil jalannya zik zak dan menabrak pembatas jalan.
Pengguna jalan bahkan menguntit mobil untuk memastikan maksud mobil warna silver tersebut.
Tak lama kemudian petugas patroli jalan tol dan PJR Tol turun untuk mengikuti pergerakan mobil.
Kanit PJR Tol Waru Iptu Edy P menginstruksikan agar empat unit mobil PJR melakukan penghadangan di pintu tol Waru, pintu keluar tol Waru, dan dua unit PJR menghimpit mobil korban.
Rupanya mobil berkecepatan sekitar 60 km/jam tiba-tiba mengarah ke pintu keluar tol di Medaeng.
Begitu mobil menabrak pembatas jalan, lampu depan rusak dan bannya pecah.
Petugas PJR bersama petugas patroli jalan tol langsung mendekati mobil.
Dari balik kaca film terlihat pengemudi perempuan sedang bersandar di kursi.
Posisi tangan terlepas dari setir dan berada di pangkuannya.
"Saya mengetuk pintu sampai 5 menit tak ada jawaban. Seluruh pintu posisinya terkunci dan akhirnya kaca kiri tengah saya pecah untuk membuka kunci pintu," ujar Iptu Edy P didampingi anggota PJR, Aiptu M Sholeh.