TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Setelah sebelumnya ada tim DVI dari Korea dan Australia, hari ini tim DVI Polda Jatim mendapat bantuan tenaga dari tim DVI Malaysia dan Singapore.
Selain itu, DVI Polda Jatim juga mendapat bantuan dari sejumlah profesor dari UI, Brawijaya, Unair, serta dari sejumlah kampus terkemuka di Indonesia.
"Dengan bantuan dari berbagai pihak tersebut, kami semakin maksimal dalam menjalankan tugas," ungkap Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf, Jumat (2/1/2014) sore.
Dengan maksimalnya tim yang ada, upaya identifikasi terhadap para korban pun semakin maksimal.
Hari ini, ada tiga lagi korban yang berhasil teridentifikasi, dan langsung diserahkan ke keluarga korban.
Dari delapan orang korban yang dikirim ke DVI Polda Jatim, sudah ada empat teridentifikasi.
Satu teridentifikasi Kamis kemarin, dan tiga hari ini. Artinya, masih ada empat korban lain di posko DVI Polda Jatim.
Belum bisa teridentifikasinya para korban ini, disampaikan Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, karena kurangnya data pendukung. Termasuk data primer dan data sekunder.
"Hal ini juga sudah kami sampaikan ke keluarga korban. Agar menyampaikan semua data terkait korban selengkap-lengkapnya agar bisa dijadikan dasar identifikasi," ujar Budiyono. (m.taufik)