Menurut Haris, kapal USS Sampson dengan helikopternya menemukan 12 jenazah dalam dua hari terakhir. Ia membantah adanya alat canggih helikopter Seahawk Amerika untuk mendeteksi objek di bawah permukaan laut.
"Kalau secara kemampuan, alat dan prosedur pencarian yang kami lakukan itu sama. Itu karena kebetulan saja saat kapal dan helikopter mereka lewat di situ ada jenazah bermunculan di permukaan," ujar Haris usai berbincang dengan utusan Angkatan Laut atau US Navy, Adams di Lanud Iskandar.
"Dia (Adams) saja bilang, 'Saya juga bingung kenapa bisa dapat banyak jenazah dan puing pesawat," imbuhnya.
Haris menjelaskan, TNI AL mengerahkan 11 KRI untuk proses pencarian korban dan puing pesawat AirAsia QZ8501. Ada empat KRI di antaranya dilengkapi satu helikopter dengan koist. Kemampuan setiap helikopter pun sama dengan Seahawk milik militer Amerika Serikat.
"Malah KRI Banda Aceh punya dua helikopter yang standby," tuturnya.
Adams selaku LO atau perantara US Navy dan TNI AL mengatakan, sebenarnya kapal USS Sampson memiliki empat helikopter Seahawk. Namun, helipad kapal hanya mampu menampung dua helikopter.
"Kedua helikopter bergerak bersamaan. Tapi, ada satu helikopter yang rusak, maka terkadang diistirahatkan. Kecuali dalam keadaan darurat," kata Adams.
"Kalau kami dibilang beruntung, saya tidak tahu," imbuhnya.