TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Dr Suyuti Syamsul mengaku jarang pulang tepat waktu ke rumahnya. Alhasil, hanya sedikit waktunya berkumpul bersama keluarga.
Menurutnya, berjaga selama 24 jam sudah hal yang biasa, sekalipun pada hari libur Tahun Baru.
"Situasi memang begitu kami tetap berjaga meskipun libur, hari minggu, dan Tahun Baru kami tetap berjaga di sini selama 24 jam," ujarnya di Rumah Sakit Imanuddin, Pangkalan Bun, Sabtu (3/1/2015)
Terlebih, RSUD di bawah kepemimpinannya, tengah sibuk menerima banyak jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501. "Saya harus di lapangan, terus di lapangan memantau situasi, tetapi kalau sudah lebih tenang saya saya pulang," ujarnya.
Dia bercerita, suatu ketika dirinya sempat pulang cepat. Meskipun waktu sudah malam, putra bungsunya yang masih berusia 3,5 tahun belum tidur saat itu. "Papa, tidurkan Aziz dong," ucap Suyuti menirukan perkataan anaknya.
"Saya pikir itu dia mengekspresikan kerinduannya. Seumur-umur anak itu tidak pernah meminta saya yang menidurkan dia, baru kali itu saya yang menidurkan. Jadi itu sangat luar biasa bagi saya ya," kata Suyuti menjelaskan.
Dia menyebutkan, pernah menjanjikan anaknya jalan-jalan ke Pantai Kubu, Pangkalan Bun, saat liburan sekolah pada dua minggu lalu. Namun, hingga saat ini tak juga kunjung datang ke tempat tersebut.
"Akhirnya saya mengajaknya ke rumah sakit untuk mengajak liburan di taman situ (rumah sakit). Itu dukanya," kata Suyuti sambil menunjukan taman di halaman rumah sakit.
"Tetapi saya pikir momentum melakukan suatu kegiatan kami menolong sesama yang lagi musibah, ya apa boleh buat. Sukanya di situ," ujarnya.
Rumah sakit yang dipimpinnya, pertama kali menerima jenazah dalam jumlah yang banyak. Mengingat menerima korban insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.