TRIBUNNEWS.COM,SLEMAN – Harga Elpiji ukuran 12 kilogram di wilayah Sleman menembus Rp150.000 per tabung.
Hal tersebut terjadi pasca-kenaikan harga gas elpiji non-subsidi pada awal tahun ini.
Rudi (30) salah satu pengecer gas Elpiji 12 kilogram di Sidoarum, Godean, mengatakan ikut menaikkan harga elpiji setelah ada kenaikan harga dari pangkalan.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada tambahan konsumen yang beralih ke elpiji ukuran 3 kilogram.
“Kenaikan cukup signifikan dibanding dengan harga sebelum tahun baru. Tapi belum ada langganan saya yang beralih ke 3 kilogram,” paparnya, Minggu (4/1/2015).
Menurutnya, belum adanya migrasi pengguna itu lantaran mayoritas pengguna elpiji 12 kilogram rata-rata merupakan pengusaha seperti rumah makan.
“Untuk itu saya tidak berani ambil banyak (tabung), hanya sesuai pesanan saja. Di luar pelanggan tetap, saya tidak berani karena bisa rugi,” kata dia.
Sementara itu, harga elpiji 12 kilogram dibandrol Rp142 ribu di tingkat pangkalan. Pihak pangkalan elpiji 12 kilogram resmi menaikkan harga sejak Sabtu (3/1/2015).
“Kami sudah mendapatkan kabar kenaikan dari agen pemasok menjelang pergantian tahun lalu. Namun baru pangkalan baru bisa menaikkan per tanggal 2 karena menunggu pasokan baru,” kata Aris (25) salah satu petugas pangkalan elpiji SPBU Godean.
Menurutnya sebelum adanya kenaikan, harga elpiji 12 kilogram hanya Rp120 ribu-an. Kenaikan kali ini dinilai paling signifikan dibanding kenaikan-kenaikan harga sebelumnya.
“Hari pertama kenaikan harga, sempat ada pelanggan yang protes karena kenaikan yang tiba-tiba. Tapi karena harga harus disesuaikan, kami tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi harga pangkalan ke konsumen sudah diatur,” ungkapnya.