TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemkab Sidoarjo, untuk membuatkan akte kelahiran anak telantar.
Permintaan Khofifah tersebut saat melakukan kunjungan ke Ponpes Yatim Piatu Dhuafa Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah Jl Tenggulunan, Candi, Sidoarjo, Selasa (5/1/2015).
Bayi yang dipelihara di Ponpes yang dipimpin KH Muhammad Khoirussholeh Efendi (Gus Mad) kini mencapai 300 anak.
Rata-rata anak yang ada di ponpes belum memiliki akte kelahiran mengingat statusnya anak telantar.
Ada yang dibuang di tempat sampah atau tepi jalan serta di buang depan rumah penduduk.
Menurut Khofifah, dalam persoalan ini, negara harus hadir dalam memberikan perhatian anak-anak yang ditelantarkan orangtuanya.
"Perhatian yang harus diberikan negara yaitu kesehatan dan pendidikan anak yatim piatu dan anak-anak yang dibuang oleh orangtuanya yang kelahirannya tak dikehendak," tutur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Ketua PP Muslimat juga menyarankan agar anak-anak telantar diuruskan akte kelahiran.
Meski tidak jelas asal usul keluarganya, bisa mengacu pada putusan MK.
"Dinas Sosial Sidoarjo juga harus membantu persoalan ini agar cepat terealisasi," ungkapnya.
Khofifah saat berkunjung ke Ponpes Millinium kagum dengan anak-anak yang ada. Karena mereka (anak-anak) bisa bersatu dengan pengurus dan anak-anak yang lain.
Khofifah juga menimang bayi lucu yang dibuang orangtuanya di tempat sampah.
Bahkan Khofifah dikenalkan dengan nama anak-anak yang namanya diambil dari sejumlah pejabat negara. Nama anak yang diberi nama pejabat itu lantas disuruh naik ke lantai atas.
"Ini namanya Obama" kata Gus Mad memperkenalkan anak asuhnya kemudian salaman dengan Khofifah.
Ada juga balita perempuan yang diberi nama Kbofifah Indar Parawansa dikenalkan kepada Mensos.
Anak tersebut langsung menempel pada Mensos sambil bergelayutan.
Anak berkulit kuning langsat itu juga duduk dipangkuan Mensos yang duduk berjajar dengan Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah.
Sementara Gus Mad pengelola Ponpes Millinium, mengungkapkan untuk menghidupi 300 anak didiknya ia tidak pernah kebingungan.
Ia berprinsip Nabi Ismail yang hanya bisa mancal-mancal bisa memunculkan air zam- zam yang bisa dinikmati seluruh umat manusia di dunia.
"Saya tidak pernah khawatir toh anak-anak bisa makan dan sekolah," katanya.
Sekolah Ponpes Millinium kini berada di kawasan Perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV) Sidoarjo. Bahkan Ponpes Millinium juga membangun ponpes Khuffat Al-Quran di daerah Wonoayu.
"Ini semua dari Allah SWT lewat orang-orang yang peduli," katanya.
Selama ini, anak asuhnya tidak boleh diadopsi oleh siapapun.
Karena untuk mengadopai niatnya tulus tapi hatinya tidak tulus karena dipilih yang gagah dan dan ganteng atau yang cantik.
"Nah terus yang memiliki cacat fisik atau yang jelek bagaimana. Makanya nggak boleh diadopsi," tandas Gus Mad.
Nama-nama yang diberikan pada seluruh anak asuhnya diambil dari nama-nama pejabat Indonesia dan luar negeri. Ada yang diberi nama SBY, Megawati, Prabowo, Obama dan lainnya.
"Biar di luar sana mereka otot-ototan, tapi anak-anak disini tetap samai," ujarnya.
Gus Mad juga menyampaikan kepada Mensos Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah yang hadir dalam acara itu agar anak-anaknya dibuatkan akte kelahiran.
Karena selama ini anak-anaknya belum ada yang memiliki akte kelahiran.
"Mohon kiranya bu menteri dan pak bupati membantu kami dibuatkan akte kelahiran," jelasnya.
Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah, menjelaskan pihaknya akan memfasilitasi pembutan akte kelahiran.
"Besok Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil saya suruh datang ke Ponpes Millinium untuk memfasilitasi," ungkapnya. (Mif)