TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Seorang pelajar sebuah SMKN di Kabupaten Jember menjadi korban kejahatan di medsos (media sosial).
Kini foto vulgarnya terpajang di akun jejaring sosial Facebook miliknya.
Sayangnya, pelajar yang berinisial SA (16) itu kini tidak bisa mengakses sendiri akun FB-nya. Pengunggah foto itu juga bukan FA namun temannya di dunia maya.
Teman laki-lakinya itu mengetahui password akun FB SA. Kemudian sang kenalan malah mengganti kata kuncinya.Ironisnya aksi itu diikuti dengan unggahan foto vulgar SA.
Demikian hasil investigasi pihak sekolah SA setelah dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan foto vulgar di akun FB SA. Pihak sekolah menelusurinya, salah satunya dengan memanggil SA.
SA mengaku kalau foto itu dirinya. Hanya saja bukan ia yang mengunggah foto tersebut.
"Ia mengaku ditekan oleh pihak ketiga ini. Pihak ketiga adalah temannya di FB juga. Dia meminta foto dengan ancaman-ancaman," ujar AB, kepala sekolah SA kepada sejumlah media, Selasa (6/1/2015).
SA mengaku kini tidak bisa mengakses akun FB-nya karena kata kuncinya sudah diganti.
AB menambahkan akibat perbuatan temannya itu, kini SA sangat tertekan.
Karenanya pihak sekolah memberi waktu kepada SA untuk menenangkan diri. AB menjamin SA tidak akan dikeluarkan dari sekolah tersebut. SA kini masih duduk di bangku kelas 1 jurusan Broadcasting.
"Setelah kejadian ini kami menghimbau kepada SA juga murid yang lain agar berhati-hati dalam berteman di dunia maya dan jangan mudah mempercayai orang yang belum dikenal," tegasnya.
Sikap sekolah itu, katanya, juga sudah dilaporkan kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.
Selain memaafkan perbuatan SA, pihak sekolah juga akan menggandeng ahli teknologi informasi agar bisa memblokade FB milik SA.
Gambar vulgar seorang pelajar terpajang di dinding profil akun FB milik SA. Di gambar itu, remaja berambut lurut itu terlihat masih memakai seragam sekolah. Pemilik akun juga mencantumkan jurusan studi yang ditempuh oleh pelajar itu.
Walhasil akun itu membuat heboh. Sejumlah wali murid resah dengan kemunculan akun itu yang jadi perbincangan sepekan terakhir. Atas laporan dari seorang wali murid, pihak sekolah akhirnya menelusurinya.(uni)