Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Negara (KN) Altair berlabuh di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah sekitar pukul 09.30 WIB. Kapal dengan kapten Sumaryono itu membawa serpihan bagasi pesawat AirAsia QZ 8501 yang dinyatakan hilang Minggu (28/12/2014) lalu.
Dalam puing bagasi warna putih lebih kurang sepanjang satu meter itu tertulis 'load limit 38 kg, beban maksimum 84bs'.
Sumaryono mengatakan, penemuan serpihan jaraknya haynya 50 mil barat daya dari perairan Tanjung Selatan. Tepatnya pada titik koordinat 04. 47 850 (Lintang Selatan) 114. 02 267 (Bujur Timur)
Serpihan tersebut diambil Kapal Navigasi Banjarmasin ini dari Motor tanker (MT) Putri Dua di sekitar Tenggara Tanjung Puting.
"Kami melakukan tiga hari pencarian, menyisir sampai ujung barat Tanjung Puting. Pagi hari kami mendapat informasi melalui stasiun radio Pantai Kumai, bahwa di sekitar Pantai Selatan diduga ada serpihan pesawat. Kami ke sana," ujar Surmayono kepada wartawan di atas kapal, Kamis (8/1/2015). Ia menduga kuat bahwa serpihan itu bagian dari pesawat AirAsia QZ8501.
"Sesuai sektor masing-masing yang sudah dibagi Basarnas, kami di sektor 1-4 penyisiran yang kami lakukan," kata Komandan Kesatuan Pengawas Laut dan Pantai (KPLP) yang juga ikut dalam pencarian.
Sumaryono didampingi Wismantoro menyerahterimakan serpihan itu kepada pihak Basarnas. Serpihan kemudian akan diselediki lebih lanjut oleh pihak KNKT.
Ditambahkan, seusai mengisi bahan bakar, kapal Altair ini akan melanjutkan penyisiran ulang ke lautan.