TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Jenazah Susandhini Liman, korban pesawat Air Asia QZ8501 asal Kota Malang, untuk sementara disemayamkan di Yayasan Gotong Royong.
Keluarga belum tahu kapan jenazah Sundhini akan dikremasi atau dimakamkan.
"Kami akan musyawarahkan dulu dengan keluarga. Rencananya akan dikremasi, tapi waktunya kapan belum tahu," kata Adi Kwok (40), adik Eko Widjaja yang juga suami Susandhini Liman, Minggu (11/1/2015).
Dikatakannya, keluarga mempunyai rencana kremasi maupun pemakaman jenazah Susandhini Liman akan dibarengkan dengan anggota keluarga lain.
Masih ada empat anggota keluarga yang belum teridentifikasi.
"Inginnya keluarga dimakamkan bersama-sama. Mereka berangkan bersama, pulang pun harus bersama-sama. Kami berharap empat anggota keluarga lain segera teridentifikasi," ujarnya.
Soal asuransi dari Air Asia, kata Adi, belum ada informasi dari manajemen Air Asia. Keluarga masih menunggu kabar dari manajemen Air Asia.
Belum ada kabar, tapi Air Asia selalu memberikan informasi jika ada perkembangan baru," katanya.
Susandhini merupakan warga Pondok Blimbing Indah Blok K2 No 36, RT 8 RW 11 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Susandhini berada di pesawat tersebut bersama suaminya, Eko Widjaja dan tiga anakanya, Marilyn Widjaja, Alferd Widjaja, serta Wiliam Widjaja.
Anak Susandhini, Wiliam Widaja genap berusia 9 tahun pada 1 Januari 2015. Satu keluarga tersebut berencana liburan ke Singapura. (sha)