Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Keluarga Bernadus Solo dan Theresia Noa di Desa Nirangkliung, Kabupaten Sikka, memakamkan suami istri korban bencana angin puting beliung, Sabtu (10/1/2015), seliang lahat, Senin (12/1/2015).
Wakil Ketua DPRD Sikka, Donatus David, asal Desa Nirangkliung, Minggu (11/1/2015), mengatakan, pemakaman suami istri ini diawali misa arwah di rumah mereka di Desa Nirangkliung.
Keluarga telah membawa Bernadus dan Theresia ke rumah anaknya untuk disemayamkan sambil menunggu penguburan. Suami istri itu meninggal setelah rumahnya tertindih pohon beringin besar yang ambruk karena puting beliung.
"Pohon itu berada di belakang rumah korban. Saat kejadian pohon itu diterpa angin puting beliung yang berlangsung 10 menit saja. Para korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka, saat angin puting beliung sedang makan siang. Kejadiannya pukul 13.00 sampai 13.30 Wita," ujar Donatus.
Keluarga sudah sepakat setelah penguburan dan malam ketiga, sesuai tradisi masyarakat setempat, pohon beringin itu dibersihkan. "Rumah korban permanen. Atap dari seng dan berlantai. Rumah itu dihuni korban dan cucunya yang sekarang dirawat di RSUD Maumere," jelas Donatus.
Mengenai luka para korban, Donatus menjelaskan, Bernadus luka di bahu kanan belakang dan kepalanya pecah, dan Theresia luka di kepala karena terkena pohon.
"Fransiskus Saverius luka di bahu kanan dan kepalanya robek. Dia sedang dirawat di RSUD Maumere. Sedangkan Sophia Neang, luka lecet saja," papar David.