Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Tingkat kerusakan dan kekritisan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta ternyata mencapai 65 persen. Karena itu diperlukan langkah-langkah cepat dan terpadu untuk menyelamatkan sungai yang menjadi sumber air baku satu-satunya PDAM di Sangatta tersebut.
Ketua Forum DAS Kutai Timur, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Kutim, Prof Juraemi, M.Si menilai diperlukan langkah terpadu alias menyeluruh dari berbagai stakeholder untuk menyelamatkan sekaligus menjaga kelestarian Sungai Sangatta.
Juraemi menjelaskan, ada empat DAS besar di Kutim, yaitu DAS Sangatta, Bengalon, Karangan, dan Manubar. Untuk diketahui, DAS bukan semata aliran sungainya, namun juga daerah daratan penangkap air di sekitarnya (catchment area). Dengan kata lain, DAS juga berbasis pada lahan di sekitarnya.
Berdasarkan data Forum DAS Kutim, DAS Sangatta yang luasnya 262.613 hektar memiliki lahan kritis seluas 170.754 hektar, atau 65 persen dari luas total.
"Posisi DAS Sangatta masuk prioritas I, artinya wajib ditangani segera. Apalagi menjadi sumber air PDAM yang dikonsumsi warga," katanya, Rabu (14/1/2015).
Adapun tiga DAS lain masuk prioritas II untuk ditangani, meskipun kelestariannya wajib dijaga semua pihak. Luas lahan kritis DAS Bengalon 104.310 hektar dari 388.381 hektar (26,9 persen), DAS Karangan 226.420 hektar dari 529.141 hektar (42,8 persen), dan DAS Manubar 176.014 hektar dari 375.731 hektar (46,8 persen).
Luas Lahan Kritis pada 4 DAS di Kutai Timur:
1. DAS Sangatta.
Luasnya 262.613 hektar. Memiliki lahan kritis seluas 170.754 hektar atau 65 persen dari luas total. Status Prioritas I (wajib ditangani segera).
2. DAS Bengalon.
Luasnya 388.381 hektar. Memiliki lahan kritis seluas 104.310 hektar (26,9 persen). Status Prioritas II.
3. DAS Karangan.
Luasnya 529.141 hektar. Memiliki lahan kritis seluas 226.420 hektar (42,8 persen). Status Prioritas II.
4. DAS Manubar.
Luasnya 375.731 hektar. Memiliki lahan kritis 176.014 hektar (46,8 persen). Status Prioritas II.
(Sumber: Forum DAS Kutim/khc)