News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembak Direktur LSM di Bangkalan Disebut Dua Orang

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penembakan

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi terus berupaya mengusut kasus penembakan terhadap aktivis Bangkalan, Mathur Husairi di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Bangkalan.

Dari keterangan saksi, diduga ada dua orang pelaku dalam penembakan tersebut. Saksi menyebut, sempat melihat dua orang berboncengan motor saat kejadian. Dua orang itu, memakai jaket dan mengenakan songkok.

"Petugas berupaya melakukan penelusuran. Tim Cobra Polda Jatim yang mem-back up penanganan perkara di Bangkalan ini juga masih bekerja keras," jawab Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Kamis (22/1/2015).

Diceritakan, beberapa saksi yang dimintai keterangan itu, antara lain, dua adik korban, teman korban yang malam itu menginap di sana, serta beberapa saksi lain.

"Memang, ada saksi yang sempat melihat dua orang mengendarai motor bebek melintas paska penembakan, dua orang itu memakai jaket dan mengenakan songkok," ujarnya.

Sampai saat ini, sudah ada sembilan orang saksi yang dimintai keterangan. Dan saksi-saksi itu sempat menyebut bahwa motor yang dikendarai dua pria itu, dirasa sering lewat di Jalan Teuku Umar, depan rumah korban.

Namun, belum bisa dipastikan siapa dua orang itu juga bisa diyakini, bahwa dua orang tersebut adalah pelaku penembakan ini. Awi menyebut, petugas masih melakukan pendalaman atas keterangan-keterangan para saksi.

Dalam pengusutan perkara ini, polisi juga sudah mengamankan sebuah rekaman CCTV. Namun, tidak disebut rekaman itu dari mana. Hanya dipastikan, bahwa CCTV yang sedang didalami isinya itu bukan dari rumah korban.

"Rekaman CCTV tersebut masih dianalisa. Termasuk dicocokkan dengan keterangan para saksi. Termasuk keluarga, saudara korban, teman dan semua yang kebetulan melihat, mengetahui, serta mendengar kejadian tersebut," sambung mantan Kapolres Magetan ini.

Tentang senjata yang dipakai pelaku, alumnus Akpol 1992 ini mengaku tidak berani berandai-andai. Berdasar uji balistik di Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya terhadap proyektil berukuran 9 milimeter yang bersarang di tubuh korban, senjata api itu tidak dapat teridentifikasi karena tidak ada alur dan tanpa galangan.

Hanya dua kemungkinan, senpi yang dipakai menembak aktivis ini adalah senpi rakitan atau senpi pabrikan yang sengaja dihapus alurnya untuk menghilangkan jejak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini