Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM,SUNGGUMINASA- Warga di Dusun Sangging-sangging, Desa Pattalasang, Kecamatan Pattasalang, Gowa, mempertanyakan prosedur pembangunan masjid mereka, Nurul Ikhlas, yang seperti terbengkalai ditinggalkan begitu saja.
Seorang panitia Masjid Nurul Ikhlas, Abdul Azis Paewa, yang sempat dikonfirmasi tribun, mengatakan, kondisi masjid yang berada di Jl. Poros Pattalasang tersebut, tampak seperti belum rampung.
"Tapi pekerjanya bilang kalau sudah selesai pembangunannya. Anggarannya sudah cukup. Bagaimana mau selesai kalau cuman tembok luarnya saja dikerja. Padahal anggarannya sampai Rp 500 juta. Ini mi yang mau saya klarifikasi dengan pekerja proyeknya," paparnya, Kamis (22/1).
Tribun yang melihat langsung kondisi masjid tersebut, tampak hanya tembok luar saja yang dibangun mengelilingi bangunan masjid sebelumnya. Sementara bangunan didalam tidak direnovasi sedikitpun.
"Tembok masjid bagian kiri itu sudah dibongkar, tapi tidak diperbaiki. Jadinya kalau hujan kami harus bersusah payah membersihkan karena banjir, masuk air dari luar. Kalau fondasinya kami sendiri yang bangun dari hasil swadaya masyarakat. Padahal kami sudah bersyukur ada bantuan untuk Masjid," lanjut Azis.
Keterangan Azis, masjid mulai direnovasi sejak Desember. Renovasi tersebut merupakan bantuan dari program Dinsos Gowa tahun 2014. Dan untuk pengerjaan fisik dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gowa.
Yang membuat panitia masjid kecewa, hasil bangunan tersebut sangat jauh berbeda dengan gambar baliho yang dipajang pekerja proyek di depan masjid. Bahkan menurut Azis, selama pembangunan, tidak pernah ada papan proyek yang terpasang.
"Rancangan anggaran belanja (RAB)nya saja kami tidak pernah diperlihatkan. Makanya saya sempat kecewa juga, ini kan proyek. Paling tidak, kami bisa lihat RAB. Jadinya setiap Jumat saya tidak bisa menyampaikan kepada warga sampai dimana proses pengerjaannya. Karena RAB nya saja saya tidak tahu, papan proyeknya juga," tambahnya.
Azis bahkan memperingatkan kepada semua panitia masjid untuk tidak menandatangani laporan pekerjaan sebelum mendapatkan klarifikasi dari pekerja proyek.
Sementara itu, Kades Pattalasang, Alimuddin Daeng Sijaya, mengaku tidak tahu menahu terkait proses pembangunan masjid di desanya.
"Saya memang tidak pernah mendapatkan laporan sama sekali dari pekerja proyeknya. Kalau masjid itu dapat bantuan, dananya berapa saya tidak pernah ada yang beritahu. Cuman saya juga kecewa kalau ada bantuan kok tidak selesai seperti itu," paparnya.
Kabupaten Gowa mendapat jatah 99 masjid diseluruh wilayah Gowa. Setiap masjid ada yang mendapatkan Rp 200 juta dan Rp 500 juta. Program renovasi ini dikeluarkan tahun 2014 lalu melalui Dinsos Gowa.
Kadis Sosial, Syamsuddin Bidol saat menghadiri rapat diskusi dengan anggota Komisi IV Gowa, mengatakan kalau hal tersebut bukanlah rana nya.
"Terkait pembangunan itu bukan rana kami. Untuk pembangunan fisik itu bagian Dinas PU," jelasnya. ( Won )