TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ada sebuah kisah menarik, dan kadang di alami oleh warga di Banjar Jasri. Mengingat disana terdapat patung yang terbuat dari batu padas dalam kondisi mengenakan topi, baju dan celana panjang polisi dalam posisi berdiri di depan pintu masuk Pura Dalem.
Dari pantauan Tribun Bali, di lengan kiri baju polisi tersebut bertuliskan Polda Bali dan di lengan kanan terdapat tulisan Sabhara.
Sementara sikap badannya membungkuk. Pahatan patung ini mencirikan goresan seniman Bali. Sebab goresan pahat didominasi lekukan menyerupai ukiran.
Wajah patung ini sedikit berbeda dengan polisi pada umumnya. dan memiliki kumis tipis. Namun pada patung ini, selain memiliki kumis lebat, jambangnya pun dipahat sampai melewati dagu.
Sementara, di dalam areal Pura Dalem terdapat patung jaksa dan intel lengkap dengan seragamnya. Di depan arca-arca ini terdapat pelataran untuk menaruh sesajen.
Menurut Pelingsir setempat, I Ketut Subrata (67) mengatakan tidak ada yang mengetahui kenapa bisa ada patung penegak hukum di Pura Dalem sungsungannya.
"Tak tahu, saya sering tanya dulu ke orangtua kami. Tapi tujuh turunan pun tak tahu kenapa bisa ada itu," ujarnya saat ditemui tidak jauh dari Pura Dalem.
Bila setiap keturunan berusia 80 tahun, berarti warga Banjar Jasri, Desa Blega pada umumnya, sudah mengenal Polisi, Intel dan Hakim Jaksa sejak 560 tahun lalu. Yakni saat Bali masih menganut sistem monarki atau era kerajaan.
Sementara itu, Kelian Dinas dan Adat Banjar Jasri mengatakan banyak warga yang akan mengikuti tes masuk polisi, intel dan hakim, terlebih dahulu melakukan persembahyangan di sini.
"Seragam yang dipakai arca-arca itu persembahan mereka yang lulus dan naik pangkat dalam profesinya sebagai penegak hukum. Kalau polisi kesulitan menangkap maling juga sembahyang ke sini agar buronannya cepat ketemu," ujar Sarjana Sastra Inggris Universitas Udayana itu.
Selain itu, setiap tengah malam patung ini sering menyetop pengendara yang lewat. "Setiap malam ada saja pengendara yang melihat di depan pura ada razia gabungan. Waktu itu ada orang di stop. Ketika berhenti, dan mengedipkan mata, polisi-polisi itu hilang. Itu adalah keusilan patung polisi," ungkapnya.(*)