TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Dalam beberapa pekan terakhir, Pemkab Berau menggelar kegiatan Musyawaran Rencana Pembangunan di tingkat kecamatan, seperti hari Rabu (18/2) kemarin, kegiatan yang digelar setahun sekali itu diadakan di Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur.
Banyak usulan yang diajukan oleh masyarakat Teluk Bayur, mulai dari infrastruktur, ekonomi, sosial dan pemberdayaan masyarakat. Sebagian besar usulan tersebut masih sama dengan usulan yang diajukan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam kegiatan itu, masyarakat Teluk Bayur, terutama warga Kelurahan Rinding dan Kampung Tumbit mengeluhkan air yang menggenangi permukiman warga dan juga fasilitas umum. "Seperti SMA Negeri 2 itu, setiap hujan turun pasti banjir," kata salah seorang tokoh masyarakat Rinding.
Menurut catatan Tribun, SMA Negeri 2 kerap meliburkan siswanya karena banjir selalu menggenangi ruang kelas saat hujan deras turun. Kepala Negeri 2, Widodo Arianto mengatakan, pihaknya sudah menyamppaikan persoalan tersebut kepada Dinas Pendidikan.
Menurutnya, banjir yang menggenangi SMA Negeri 2 itu disebabkan sistem drainase yang ada di depan sekolah. Ditambah lagi permukiman warga sekitar ditimbun lebih tinggi. Akibatnya air masuk ke dalam ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Susila Harjaka membenarkan, pihaknya telah mendapat laporan tersebut. "Tapi mohon maaf, tahun ini kita lebih fokus pada penambahan daya tampung peserta didik," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Taupan Madjid mengatakan saat pihaknya lebih fokus pada titik-titik genangan air. "Kami lebih fokus pada titik-titik genangan, salah satunya yang di SMA Negeri 2, itu termasuk salah satu fokus kami, solusi jangka pendek, kami akan memperluas dan memperdalam drainase, supaya tidak menggenangi sekolah," jelasnya.
Dia juga memamparkan, dilihat dari citra satelit, di Kabupaten Berau banyak terdapat dataran rendah yang memicu genangan air saat hujan turun atau saat sungai sedang pasang. Melihat kondisi itu, Taupan mengatakan, berdasarkan masterplan pembangunan drainase, pihaknya akan membangun folder-folder.
"Karena elevasinya rendah kita harus membangun folder, dilengkapi dengan pompa air. Banjir ini harus ditangani secara bersama, kami juga minta dukungan dari warga. Kalau kami lihat selama ini banyak anak sungai yang ditimbun sehingga air yang seharusnya mengalir lancar justru meluber ke mana-mana," bebernya.
Penulis: Geafry Necolsen