Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, COM, SEMARANG - Kementerian Pariwisata menawarkan wisata ke sembilan daerah di Indonesia yang pernah jejak pelayaran kapal seorang laksamana Muslim asal Tiongkok, Cheng Ho. Peluncuran pariwisata pelayaran Cheng Ho tersebut akan diluncurkan di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (21/2/2015) .
Rencana pelayaran Cheng Ho itu mencuat dari Menteri Pariwisata Arif Yahya beberapa waktu lalu. Selain Batam, kata Arif, wisata pelayaran Cheng Ho juga ditempatkan di Aceh, Palembang, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali.
"Jalur tersebut menjadi bagian dari sisi penting sejarah Laksamana Cheng Ho yang membawa misi perdamaian ke Tiongkok," terang Arif.
Langkah yang akan dialkukan Kementerian Pariwisata adalah membuka wisata napak tilas rute pelayaran Laksamana Cheng Ho mulai dari Batam hingga Surabaya melalui Palembang, Bangka-Belitung, serta Semarang.
Rute yang dipilih sama seperti yang dilalui armada Cheng Ho dengan 307 kapal pada 1405-1433 silam untuk membawa misi perdamaian ke kerajaan-kerajaan besar di sepanjang pesisir timur Sumatera dan utara Jawa.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Guntur Sakti mengatakan, paket wisata pelayaran Cheng Ho itu sengaja diadakan pemerintah untuk menjaring wisatawan asal Tiongkok. Terlebih, Presiden Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah sepakat bekerja sama di bidang pariwisata. "Maka kami bentuk dalam paket wisata tematik Jalur Samudra Cheng Ho," kata Guntur.
Meskipun tidak ada jejak khusus yang menandakan Cheng Ho pernah singgah di Batam, Guntur yakin armada kapal yang dipimpinnya ke Indonesia melalui Selat Malaka dan perairan Batam.
Di Batam, wisata pelayaran Cheng Ho akan ditempatkan di Golden City Bengkong. Kebetulan, di kompleks wisata tersebut sudah ada replika kapal Cheng Ho. Saat ini, Masjid Cheng Ho juga dalam proses pembangunan.
Dalam rapat bersama sembilan kepala dinas pariwisata daerah yang masuk dalam Jalur Pelayaran Cheng Ho beberapa waktu lalu di Jakarta, Kementerian Pariwisata optimistis mampu meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara dengan program baru itu. "Karena Tiongkok adalah market wisatawan yang besar untuk Indonesia," katanya.