News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Semarang

Sebelum Tewas Bersama Neneknya, Nanda Minta Dibelikan Baju Gamis Putih

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga korban kecelakaan maut bus Sang Engon, menangis histeris saat jenazah tiba di rumah duka

Laporan Wartawan Surya,  M Taufik

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Hidayah langsung histeris saat mobil ambulan tiba di depan rumahnya, Sabtu (21/2/2015). Tubuhnya lemas dan harus digotong sejumlah keluarga.

Jerit tangis dari keluarga lain langsung pecah ketika jenazah Nanda, bocah kelas 5 SD bersama jenazah neneknya, Sumisih diturunkan dari ambulan.

Sumisih dan cucunya itu tewas bersama dalam kecelakaan Bus Sang Engon di Tol Jatingaleh, Semarang yang menewaskan 18 orang.

Menurut keluarga, Nanda sejatinya tidak mau ikut pengajian di Pekalongan, sebelum syaratnya disetujui.

"Dia mau diajak ke pengajian tapi minta dibelikan baju gamis panjang warna putih. Setelah dibelikan, diapun ikut bersama neneknya," kata Waris, keponakan dari Sumisih.

Dia dan keluarga merasa permintaan Nanda itu sebagai firasat. "Ternyata sekarang dia pulang dalam kondisi serba putih (memakai kafan)," imbuhnya lirih.

Beberapa saat setelah diserahkan ke keluarga, jenazah nenek dan cucunya itu langsung dimakamkan.

Rombongan pengajian asal Bojonegoro yang menumpang Bus Sang Engon mengalami kecelakaan tunggal di Tol Jatingaleh, Semarang, Jumat (20/2/2015).

Akibat kecelakaan itu, 18 anggota rombongan tewas. 11 korban tewas asal Dander itu adalah Sumisih, Maryati, Sumarsih, Nanda, Sukeni, Wartini, Bima, Mutmainah, Syarif, dan Sutarsini.

Tujuh korban lainnya, Maryadi asal Kecamatan Kapas, Selfiah asal Padangan, Hadi asal Tambakrejo, Hadi P (kernet) asal Nganjuk, Abdul Ghofur asal Balen, Hamili Nurrohim asal Balen, dan Nurjanah asal Purwodadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini