Laporan Wartawan Surya,Benni Indo
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Malang melakukan penggalangan koin untuk membalas pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot di kantor DPRD Kota Malang dan Balai Kota Malang, Selasa (24/2/2015).
Sebanyak 15 mahasiswa membawa empat kardus, berkeliling memasuki ruangan yang ada di gedung dewan dan Balai Kota Malang.
"Ya, semoga sukses ya," celetuk seorang PNS yang bekerja di Balai Kota Malang.
Koordinator aksi, Andi Wanto menjelaskan aksi mereka sebagai bentuk kekecewaan atas pernyataan PM Australia Tony Abbot, yang mengungkit sumbangan 1 miliar dolar AS untuk korban bencana tsunami Aceh agar ditukar dengan nyawa duo Bali Nine.
"Pernyataan Abbot telah menginjak-injak harga diri Indonesia. Saat Aceh diterjang tsunami, Abbot belum menjadi perdana menteri. Tapi sekarang ia mengungkit bantuan yang diberikan," kata Wanto.
Sekretaris Dewan Djoko Juwono tidak mempermasalahkan aksi mahasiswa di kantornya.
Namun ia menyarankan agar setiap aksi penggalangan barang atau uang melalui seizin Dinas Sosial Kota Malang.
"Kepedulian itu bagus. Namun, pengumpulan dana pada masyarakat harus ada mekanismenya," tambahnya.