TRIBUNNEWS.COM.JAYAPURA, – Kepolisian Daerah Papua membenarkan insiden perampasan senjata milik Kepala Satuan Intelkam Polres Yahukimo saat pembubaran aksi penggalangan dana Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Penggalangan dana dilakukan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis (19/3/2015). Dalam kejadian ini, sejumlah warga sipil terluka akibat penyerangan yang dilakukan oleh ratusan massa KNPB yang tidak terima posko aksi penggalangan dana mereka dibongkar aparat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, mengatakan bahwa aksi perampasan senjata api tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIT ketika aparat Kepolisian Resor Yahukimo berusaha melakukan pendekatan persuasif untuk membubarkan aksi KNPB.
Menurut Patrige, aksi penggalangan dana KNPB yang sudah berlangsung beberapa hari di Kompleks Ruko Putra Daerah, Blok C di Dekai, Kabupaten Yahukimo sudah meresahkan warga. Kasat Intelkam Polres Yahukimo, Ipda Budi Santoso, yang mencoba melakukan negosiasi dengan massa, justru diserang anggota KNPB dengan batu dan panah.
“Massa yang menolak kehadiran polisi lalu menyerang Ipda Budi Santoso dengan batu dan panah. Dalam pengeroyokan ini, senjata revolver taurus milik Budi Santoso dirampas,” jelas Patrige melalui telepon selulernya, Kamis malam.
Melihat pengeroyokan ini, jelas Patrige, anggota Dalmas Polres Yahukimo dibantu anggota Brimob BKO Polda Papua langsung melepaskan tembakan peringatan membubarkan massa.
“Aparat langsung mengevakuasi Ipda Budi Santoso yang mengalami luka serius ke RSUD Yahukimo,” ungkap Patrige.
Tak terima pembubaran aksi mereka, puluhan anggota KNPB memblokade jalan di Pertigaan Jalur 1 dan Jalan Paradiso serta membakar ban bekas. Ketika anggota kepolisian membubarkan mereka, jelas Patrige, massa marah lalu menyerang warga dan melempari rumah warga.
“Ani (35) warga jalan Paradiso, mengalami luka lebam diwajah setelah dipukuli massa,” ungkap Patrige.
Gagal memblokade jalan, puluhan massa KNPB lalu bergerak ke arah Bandara Nop Goliat Dekai, dan berusaha menguasai Bandara.
“Di situ puluhan massa menyerang pegawai Bandara. Yohanis Palapesi, terluka terkena tebasan parang, sementara Acep Syaiful (28) mengalami luka lebam di punggung terkena sabetan punggung parang,” jelas Patrige.
Menurut Patrige, sopir mobil ambulans RSUD Yahukimo, Noi Efrat Surirat (26) yang hendak menjemput pegawai bandara yang terluka juga dihadang massa. Menduga Noi adalah anggota kepolisian berpakaian preman, massa pun mengeroyoknya. Noi menderita luka serius di telinga kanannya. Patrige mengaku menyesalkan aksi massa KNPB yang berhujung kerusuhan ini.
Dijelaskan Patrige, saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap pelaku kerusuhan dan sedang memeriksa Eka Kibak (25) simpatisan KNPB yang diamankan aparat dalam kerusuhan tersebut.
“Saat ini situasi sudah kondusif, sementara aparat masih melakukan penyelidikan pelaku kerusuhan dan perampasan senjata milik Kasat Intelkam Polres Yahukimo,” jelas Patrige.( Kontributor Jayapura, Alfian Kartono)