Jalur treking 800 meter ini cukup menguras tenaga. Tiba di lokasi ulin raksasa, terasa lumayan. Namun, jika ingin tambahan tantangan, dapat mencoba jalur treking yang lebih panjang.
Dari lokasi ulin, pengunjung tinggal berjalan lagi sejauh 3 kilometer. Di tengah rute, pengunjung akan menjumpai satu jembatan sling yang terentang 20-an meter di atas sungai. Cukup mendebarkan kala meniti jembatan ini.
Namun, ada ”hadiah” kecil menanti untuk disinggahi sejenak, yakni tempat bernama Pemandian 7 Puteri.
Namanya memang agak bombastis mengingat itu hanyalah semburan mata air yang, meskipun memang tujuh tingkat, tingginya tidak sampai semeter.
”Ada cerita unik tentang air itu. Seorang perempuan muda yang wajahnya berjerawat pernah mencuci muka atas anjuran kawannya. Sebulan kemudian, dia kembali ke Sangkima membawa nasi bungkus untuk teman-teman saya. Wajahnya sudah mulus,” kata Hernowo.
Jika pengunjung beruntung, beberapa satwa eksotis mungkin terlihat dari kejauhan. Misalnya kancil, rusa, rangkong, elang bondol, musang, kukang, landak, ular kobra, sanca, dan tentu saja orangutan. Setidaknya suara orangutan biasanya terdengar.
Dengan tiket Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 10.000 pada akhir pekan, sepadan dengan apa yang didapat. ”Jika sempat, saya pasti kembali lagi,” ujar Baskoro.
Ya, di mana lagi menikmati hutan hujan tropis dengan ”bonus” ulin raksasa? (Emanuel Edi Saputra dan Lukas Adi Prasetya)