TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sosok siapa yang nantinya akan menjadi pemimpin Keraton Yogyakarta adalah sepenuhnya tugas dari Raja.
Namun demikian, Jika dilihat dari sisi keilmuan, bisa dipetakan dalam aristokrasi pohon keturunan.
Dosen Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Bayu Dardias K menjelaskan, berdasarkan pemetaan itu, terdapat 15 nama yang mungkin bisa menggantikan Sri Sultan HB X. Mereka terdiri dari empat putri Sultan dan 11 adik Sultan yang masih hidup.
Dari jumlah itu, lanjut Bayu, tiga di antaranya memiliki potensi kuat untuk menduduki posisi Raja berdasarkan keilmuan.
Mereka antara lain GKR Pembayun (putri tertua Sri Sultan HB X), Hadiwinoto dan Prabukusumo, keduanya saudara Sri Sultan.
"Dilihat dari pemetaan, tiga kandidat tersebut memiliki potensi yang sama-sama kuat," tandas Bayu dalam Academic Roundtable Discussion "Politik Keistimewaan di Yogyakarta, Harta, Tahta, dan Perebutan Kuasa" di Fisipol UGM, Senin (23/3/2015).
Namun demikian, Bayu menegaskan, pemilihan calon pemimpin Keraton Yogyakarta hak dari Raja, dalam konteks ini adalah Sri Sultan HB X.
Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma