TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Sebanyak empat gadis belia asal Kabupaten Sambas diamankan Satuan Reskrim Polresta Pontianak, bersama seorang pencari dan penampung bernama SY di Hotel Jeruju, Jl Kom Yos Sudarso, Kamis (26/3/2015).
Empat gadis yang berusia 15 hingga 16 tahun tersebut nyaris menjadi korban trafficking oleh SY, seorang perempuan yang mengaku berasal dari kota Pontianak, yang menjanjikan akan mempekerjakan keempat gadis tersebut di sebuah warung kopi di Putussibau.
SY kini telah diamankan oleh Satuan Reskrim Polresta Pontianak, sedangkan keempat Gadis tersebut, yakni LI(15), SH (15), Py(16) dan SR(16) setelah didata oleh pihak PPA Polresta Pontianak, kini telah ditempatkan sementara di Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar.
Saat Tribunpontianak.co.id mendatangi Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar, Py(16) mengatakan bahwa ibunya SR yang akan menjemput dan mengurus mereka dengan membawa berkas kelengkapan data mereka pada Senin (30/3/2015) di Polresta Pontianak.
"Mamanya Sri (Bibi) yang ngurus besok, memang dia yang sudah mengurus selama ini, Mak Tua saya, ayah saya dengan dia bersaudara, jadi saya dengan Sri saudara sepupu. Dia nanti yang akan bawa akte lahir. Kita mau kerja, dia bilang kerja warung kopi di Putussibau. Dia bilangnya betul-betul disana, pakai seragam, pas datang disini lain pula,"" katanya dengan wajah tampak lelah dan mengantuk, kepada Tibunpontianak.co.id, Minggu (29/3/2015).
PY menyesalkan kejadian yang hampir menimpa ia dan ketiga temannya. Ia dijanjikan bekerja dengan iming-iming bergaji besar, dan sebagai pekerja warung kopi dijanjikan gaji per jam.
Penulis: Tito Ramadhani